Jumat, 04 Maret 2022

Tata Cara Memandikan Jenazah/Mayit

 


Tata Cara Memandikan Jenazah/Mayit

 

Di Terjemahkan dari Kitab At Taqrirotu Asy Syadidah Karya Sayyid Al Habib Hasan Bin Ahmad Bin Muhammad Al Kaff yang mengambil pembelajaran dari Al Aalim Al Allaamah Ash Shuufi Sayyid Al Habib Zein Bin Ibrohim Bin Zein Bin Smith Madinah.

 

A.      Hukum Memandikan Jenazah terbagi menjadi :

  1. Wajib : pada haknya setiap orang muslim selain orang yang Syahid dalam pertempuran melawan orang-orang Kafir yang memerangi, dan selain Janin Bayi Keluron/Keguguran yang tidak Nampak jelas padanya standar bentuk Manusia.
  2. Jaiz/Boleh : Bagi orang Kafir dan Janin Bayi Keluron/Keguguran yang tidak Nampak jelas padanya standar bentuk Manusia.
  3. Haram : Bagi orang yang Gugur Syahid dalam pertempuran.

 

B.      Paling sedikitnya memandikan jenazah/mayit yang diwajibkan adalah dengan meratakan air ke seluruh badannya dengan Air.

 

C.      Adapun sempurnanya memandikan Jenazah adalah seperti Langkah-langkah berikut ini ;

  1. Meletakan Mayit diatas tempat memandikannya, hendaklah papan tempat meletakan mayit untuk dimandikan terdapat lubang-lubang agar percikan-percikan air saat memandikannya mengalir melalui lubang tersebut (Yang lebih baik adalah agar tempat meletakan kepala Mayit lebih tinggi dari tempat meletakan kaki si mayit), dan hendaklah mayit ditutupi dengan Kain yang tipis, kemudian dibaringkan diatas punggungnya mayit (Berbaring Terlentang) dan Kaki si mayit menghadap Kiblat, hendaklah memandikannya di tempat sepi tertutup dan dibawah Atap serta tidaklah hadir dalam proses memandikan mayit kecuali orang-orang yang membantu proses memandikannya serta Wali si Mayit, dan menutup wajah si Mayit dari Awal meletakannya di atas Dipan tempat memandikannya.
  2. Orang yang memandikan Mayit agar membuat sobekan kain yang di pegang oleh tangan kirinya, kemudian menuangkan air bersih diatas mayit dari arah kepalanya sampai dengan ujung kakinya sambil memijat/ menggosok seluruh badannya mayit.
  3. Orang yang memandikan mayit menopang kepala mayit secara perlahan dan lembut, maka sandarkanlah punggung si mayit diatas kedua lutut orang yang memandikannya dan tangan kanan orang yang memandikannya menopang bahu si mayit kemudian jari jempolnya berada di tengkuk punggung mayit agar kepala mayit tidak terkulai, kemudian telapak tangan kiri bagian dalam mengusap-ngusap perut si mayit secara perlahan dan lembut untuk mengeluarkan sisa kotoran dari perutnya, setelah selesai, kembalikanlah mayit ke posisi semula, dan hendaknya membakar bukhur dari awal memandikannya hingga selesai untuk menutupi aroma tidak sedap.
  4. Orang yang memandikan mayit agar meng-istinja-kan (Menceboki) si mayit, maka cucilah qubul dan dubur (lubang kelamin dan pantat yang tampak dari luar) dan sekitarnya dengan tangan kiri orang yang memandikannya (Dengan melilitkan secercah kain di tangannya), hal tersebut dilakukan selain pada mayit yang Qubul atau duburnya rusak. Dan banyak-banyaklah menuangkan air saat melakukannya untuk menghilangkan kotoran yang keluar serta aroma yang menetap.
  5. Kemudian Orang yang memandikan mayit membasuh kotoran-kotoran dengan kain yang baru yang terdapat dibawah kuku, didalam telinga, hidung dan mulutnya seta kotoran (belek) di kedua matanya.
  6. Orang yang memandikan mayit me-wudlu-kan si mayit dengan wudlu yang sempurna beserta sunah-sunahnya serta bacaan dzikirnya, dan jadikanlah secercah kain dengan melilitkan pada jari telunjuk tangan kiri orang yang memandikannya untuk menyikat/menyela-nyela air pada anggota wudlu si mayit, dan di saat mengumurkan air ke mulutnya serta memasukan air ke hidungnya agar kepala mayit di condongkan ke atas supaya air tidak masuk ke rongga dalam tubuh si mayit, dan diwajibkan niat wudlu serta disunahkan membaca do’a setelah wudlu.
  7. Selanjutnya mayit di mandikan dengan Air campuran daun Bidara (Jika tidak ada, maka boleh dengan sabun atau sejenisnya) sebanyak 3 kali, diawali dengan menuangkan air di kepalanya dari mulai bagian atas kepala sampai dengan lihyahnya (jangutnya), kemudian tangan kanannya dimulai dari ujung jarinya sampai dengan bahunya, kemudian apa yang ada di arah sebelah kannnya si mayit sampai dengan ujung kakinya, selanjutnya berpindah ke bagian sebelah kiri dimulai seperti apa yang dilakukan pada bagian sebelah kanan, kemudian miringkanlah mayit dengan bertumpu pada tangan kirinya, sementara kaki kanannya di atas kaki kirinya, maka mandikanlah apa yang Nampak di belakang punggung si mayit sebelah kanan dari bahunya sampai dengan jari ujung kaki si mayit, kemudian lakukan hal tersebut lagi pada bagian sebelah kiri tubuh si mayit, lakukanlah kesemuanya itu masing-masing sebanyak 3 kali basuhan sambil menggosok-gosok dengan perlahan dan lembut.
  8. Kemudian basuhlah tubuh si mayit dari bekas air daun bidara atau sabun seperti proses tata cara pada point sebelumnya.
  9. Terakhir mandikanlah si mayit dengan air yang dicampur dengan kapur barus pada seluruh badannya dengan tata cara sebelumnya tadi, kemudian balikanlah kepalanya dengan perlahan untuk mengeluarkan air yang memungkinkan masuk di rongga-rongga mulutnya si mayit, dan sempurnya semua itu dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masingnya.

 

Diterjemahkan oleh : Doni Nurhadi Al Amarwiyy

05/03/2022; 11:17 Wib.

List Video