Rabu, 09 Januari 2019

Hubungan Ilmu, Hati dan Dzikir



Jika Ilmu itu di ibaratkan Air, kemudian Bejana Air di ibaratkan sebagai Hati, sedangkan Pembersih Kerak pada Bejana air di Ibaratkan sebagai Dzikir, maka kita akan Tahu pentingnya Dzikir dalam Ruhani kita.

Oleh : donnieluthfiyy

Sebuah Bejana Air yang setiap hari di gunakan untuk menampung Air, walaupun Airnya itu adalah Air yang jernih dan bersih untuk kebutuhan minum, maka lama-kelamaan pada dinding-dinding bejana tersebut akan terdapat kerak yang menempel, terlihat kotor dan tidak higienis, sehingga menutupi dinding dalam bejana tersebut, dan membuat air tidak lagi bisa menyentuh dinding bejana tersebut karena tertutupi oleh kerak yang menempel, oleh sebab itu sangat penting agar Bejana tersebut selalu terlihat bagus dan bersih untuk selalu membersihkannya dengan Pembersih kerak-kerak yang ada pada bejana tersebut.

Begitupun Hati sebagai Wadah Ilmu dan tempat bersemayamnya Iman serta masuknya Hidayah, Jika hati terus di isi Ilmu yang asalnya bisa dari mana saja, serta niat dan tujuannya yang beraneka ragam, maka lama-kelamaan Ilmu-ilmu yang asalnya dari hal yang tidak baik atau Niat dan tujuannya yang salah akan menjadikan kerak yang menyelubungi Hati, sehingga menutupi hati dari Bashiroh, Musyahadah dan Nur Kebenaran Ilahi, akan menjadi Sulit untuk membedakan perkara Haq dan Bathil dengan ilmunya, karena hatinya tidak mampu menembus Hidayah Ilahi, oleh sebab itu mendawamkan Dzikir sangat penting untuk menghilangkan kerak-kerak yang menutupi hati dari Nur Hidayah, bashiroh dan Musyahadah. Dzikir yang di pandu oleh seorang Ahli Dzikri, Dzikir yang memiliki mata rantai yang saling mengikat, Dzikir yang Tidak terputus saling memantul dari cermin ke cermin, yaitu Dzikir di dalam Thoriqoh.

Ketahuilah dalam Rukun Islam kesemua Rukun memiliki kesunahannya masing-masing, Haji dengan kesunahan Umrahnya, Puasa dengan kesunahan puasanya, Zakat dengan kesunahan Infaq Sedekahnya dan Shalat dengan kesunahan Shalatnya, lalu apakah kesunahan Rukun Islam yang pertama yaitu Dua Kalimah Syahadat, yang didalam Lafadznya mengandung kesaksian kepada Allah swt sebagai Ilah dan Nabi Muhammad saw sebagai Rasul-NYA, sebuah kesaksian akan lebih mengikat ketika banyak-banyak menyebutnya, maka Kesunahan Lafadz Syahadat yang pertama adalah Dzikrullah, sedangkan Kesunahan pada Lafadz Syahadat yang kedua adalah Sholawat kepada Nabi. Oleh sebab itu jika di urutkan secara tertib menurut urutan Rukun Islam, maka Dzikrullah dan Sholawat kepada Nabi merupakan urutan kesunahan yang pertama dan sangat penting sebagai Pondasi dasar dari semua Amal Ibadah kita.

Wallahu A’lam Bis Showab.... semoga bermanfaat.
Karawang, 10 Januari 2019.

donnieluthfiyy

List Video