Imam Baghawi ketika menafsirkan
Surat Yunus Ayat 62 – 63 yang berbunyi :
أَلَا
إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آمَنُوا
وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63(
“Artinya : "Ingatlah,
sesungguhnya wali wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka
selalu bertaqwa) “.
Maka Imam Baghawi mengutip hadits
berikut ini.... (Inilah Alamat/ ciri-ciri para Awliya Allah)...
عن
أبي مالك الأشعري رضي الله عنه قال: كنت عند النبي صلى الله عليه وسلم فقال:
"إن لله عبادا ليسوا بأنبياء ولا شهداء يغبطهم النبيون والشهداء لقربهم ومقعدهم
من الله يوم القيامة، قال: وفي ناحية القوم أعرابي فجثا على ركبتيه ورمى بيديه ثم قال:
حدثنا يا رسول الله عنهم من هم؟ قال: فرأيت في وجه النبي صلى الله عليه وسلم البشر،
فقال: هم عباد من عباد الله من بلدان شتى وقبائل، لم يكن بينهم أرحام يتواصلون بها،
ولا دنيا يتباذلون بها، يتحابون بروح الله، يجعل الله وجوههم نورا، ويجعل لهم منابر
من لؤلؤ قدام الرحمن، يفزع الناس ولا يفزعون، ويخاف الناس ولا يخافون".
Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ariy
ra, beliau berkata : Adalah aku berada di sisi Nabi saw, kemudian Nabi saw
bersabda : Sesungguhnya Allah mempunyai para Hamba yang mereka bukanlah para
Nabi dan para Syuhada, namun para Nabi dan Syuhada merasa menginginkan keadaan
sepertia mereka (Hamba Allah tersebut), karena kedekatan dan kedudukan mereka
di sisi Allah swt pada hari kiamat nanti, kemudian Nabi saw bersabda : dari segi
kaum (mereka) adalah Kaum Badui (Rakyat Jelata), maka Nabi saw berdiri dengan
lututnya dan melemparkan tangannya, kemudian Malik Al Asy’ari berkata :
Ceritakanlah kepada kami Yaa Rasulullah dari mereka, siapakah mereka ? kemudian
ia berkata : Maka aku melihat pada Wajah Rasulullah saw kegembiraan, maka Nabi
saw bersabda : mereka adalah para hamba dari hamba-hamba Allah swt yang berasal
dari suatu negeri yang bermusim dingin dan terdapat banyak suku-suku, tidak di
temukan di antara mereka pertalian keluarga, dan tiadalah dunia yang di
prioritaskannya, mereka saling mencintai karena Rahmat Allah swt, Allah menjadikan
di wajah-wajah mereka cahaya, dan dijadikan bagi mereka mimbar-mimbar dari
mutiara Qudamur Rahman, ketika Manusia terkejut
mereka semua tidak terkejut, dan ketika manusia takut mereka semua tidak takut.
=è
Tergambar jelas sekali bahwa mereka (Para Awliya) bukanlah orang-orang yang
keras dan penuh amarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah