Sabtu, 13 Maret 2021

Dawuh Syaikh Abdul Qadir Al Jilani ra : Faqir yang sabar dan bersyukur


*Kanjeng Syaikh Abdul Qadir Al Jilani ra dawuh :*

الفقير الصابر افضل من الغني الشاكر

"seorang faqir yang sabar itu lebih utama daripada orang kaya yang bersyukur"
=> perumpamaannya orang Faqir yang sabar adalah orang yang dunianya serba kekurangan, namun ia tetap menjalankan kewajibannya sebatas apa yang diwajibkan atas dirinya dan tetap teguh menjaga dirinya dari hal-hal yang dilarang Allah swt, walaupun dirinya masih saja mengeluh dan merasa susah terhadap dunianya dengan keluh-kesah yang masih dalam kewajaran.

Sedangkan... 

الفقير الشاكر افضل منهما

"Orang faqir yang  bersyukur itu lebih utama dari keduanya (Faqir yang Sabar dan orang kaya yang bersyukur)"
=> Perumpamaan orang faqir yang bersyukur adalah orang yang serba kekurangan dunianya, namun ia mampu menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah swt serta tetap teguh menjaga dirinya dari maksiyat, ia masih mampu mensyukuri keadaannya dengan tetap berusaha memaksimalkan usahanya demi mencari Ridlo Allah swt, ia tetap istiqomah menyisakan waktunya duduk dalam majlis2 Ilmu, Dzikir dan mujalasah bersama orang2 sholeh, tanpa mengeluhkan segala hambatan kebutuhan hidupnya.

Kemudian... 

الفقير الصابر والشاكر افضل من الكل

"Orang faqir yang sabar serta bersyukur itu lebih utama dari semuanya (orang Faqir yang Sabar, orang kaya yang bersykur dan orang faqir yang bersyukur)".
=>Perumpamaan Orang Faqir yang sabar dan bersyukur adalah orang yang dalam serba kekurangan serta kesulitan kebutuhan dunianya, ia tetap teguh menjalankan perintah Allah swt, serta menjauhi segala yang tidak disukai Allah swt, ia berusaha mencintai Allah swt serta apapun yang berkaitan dengan-Nya, sifat rahmannya Allah swt bertajalli dalam dirinya kepada setiap Makhluk Ciptaan-NYA, dalam serba kekurangannya itu, hati dan jiwanya selalu berhasrat untuk memberikan apa yang dimilikinya, entah itu Ilmunya, tenaganya, serta sisa hartanya jika ada, sifat rendah hati menjadikan dirinya Hamba yang sejati, penghambaan yang melahirkan kesadaran diri atas kelemahannya di hadapan Allah swt, duduknya dalam Majlis2 Ilmu, dzikir dan majlis2 orang2 sholeh lainnya dilandaskan atas kecintaannya, rasa cinta terhadap apa yang Allah swt pun mencintainya, tak tampak sedikitpun di raut wajahnya kegelisahan dan kebingungan atas dunianya, wajahnya penuh cahaya nan elok dipandang, bibirnya terus bergerak menyebut Asma Allah, seakan2 dunia bukan beban baginya, dan Allah swt adalah maksud, tujuan serta yang dicari Ridlo-NYA.

Oleh : *_Doni Nurhadi Al Marwiyy_*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah

List Video