Jumat, 02 Desember 2016

Puasa Asyura




Berkenaan dengan hadits2 Puasa Asyuro...
Hadits pertama.
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ لَا يَصُومُهُ
“Orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melakukannya pada masa jahiliyyah. Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.”
Penjelasan : Bahwasannya orang2 jahiliyyah berpuasa pada hari Asyuro (Mereka mengikuti kebiasaan nenek moyang mereka dan nenek moyang mereka pun mengikuti kebiasaan kaum2 sebelumnya yang mengikuti para Nabi sebelum Rasulullah SAW), namun Nabi SAW berpuasa hari itu di mekah atas perintah Allah. (Makanya Rasulullah belum mengenal puasa tersebut dengan nama puasa Asyuro).
Hadits Kedua.
وروى البخاري ومسلم عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya :”Apa ini?” Mereka menjawab :”Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau Rasulullah menjawab :”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.”
Penjelasan : Ketika Nabi SAW datang ke madinah kemudian melihat orang2 yahudi juga berpuasa di hari yang sama (Asyuro) bahkan orang2 yahudi menjadikannya hari raya, maka Nabi bertanya “Ada apa dengan hal ini ?” (Maksudnya Nabi ingin tahu apa yang mereka kerjakan) kemudian mereka menjawab bahwa hari ini adalah hari dimana Bani Isroil di selamatkan dari musuh, dan Nabi Musa berpuasa di hari ini. Maka Nabi menjawab “Kami lebih berhak atas hari ini dari kalian” (Karena Nabi berpuasa Asyuro atas perintah Allah SWT).
Hadits ketiga.
روى البخاري ومسلم عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانُوا يَصُومُونَ عَاشُورَاءَ قَبْلَ أَنْ يُفْرَضَ رَمَضَانُ، وَكَانَ يَوْمًا تُسْتَرُ فِيهِ الكَعْبَةُ، فَلَمَّا فَرَضَ اللَّهُ رَمَضَانَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ، وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ». واللفظ للبخاري

dari ‘Aaisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Manusia melaksanakan puasa hari ‘Asyura’ sebelum diwajibkan puasa Ramadhan dan hari itu adalah hari ditutupnya Ka’bah (dengan kiswah). Ketika Allah mewajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa berkehendak untuk berpuasa maka berpuasalah, dan barangsiapa berkehendak untuk meninggalkannya maka tinggalkanlah.”
Penjelasan : Nabi SAW biasa puasa di hari Asyuro, kemudian memerintahkan para sohabat berpuasa juga, namun setelah di fardlukannya puasa romadhon kemudian Nabi meninggalkannya, hal ini supaya para sohabat tahu bahwa puasa Asyuro adalah Sunah mustahab saja (Tidak wajib).
Hadits ke empat.
روى مسلم في " صحيحه " عن ابن عباس أن رسول الله صلى الله عليه وسلم حين صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه قالوا : يا رسول الله إنه يوم تعظمه اليهود والنصارى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ((إذا كان العام المقبل إن شاء الله صمنا اليوم التاسع فلم يأت العام المقبل حتى توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم))
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para shahabat berkata:”Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9.”, tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.”
Penjelasan : Nah pada hadits ini (Satu tahun sebelum beliau SAW Intiqol/wafat) Rasulullah sudah mengenal puasa hari tersebut adalah puasa Asyuro yang biasa dilakukan juga oleh orang2 yahudi, baru kemudian Rasulullah mensunahkan puasa hari Tasu’a untuk membedakan dengan puasa orang2 yahudi.
والله أعلم


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah

List Video