Jumat, 02 Desember 2016

Kerusakan Dan Kebodohan




ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak (Jelas) kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Al-Ruum: 41)
==> Ayat ini menjelaskan bahwasannya manusia itu gemar membuat kerusakan, lalu apa yang membuat mereka melakukan kerusakan ??? di jawab oleh ayat berikut ini.....
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
"Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (QS. Al-Baqarah: 11-12)
==> Disini menjelaskan bahwa manusia tidak sadar bahwa dirinya itu membuat kerusakan, tetapi yang mereka sadari dan yakini bahwasannya mereka sedang membuat perbaikan. Maka manusia perlu menyadari bahwasannya tidak seikitpun manusia bisa membuat perbaikan/ kemashlahatan kecuali atas petunjuk Allah SWT dan pertolongan-Nya.
==> Jadi pertanyaannya kemudian, apakah manusia boleh mengkalim kebenaran dari sudut pandang akal fikirannya ???? coba kita telaa di ayat berikutnya...
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf: 96).
==> Pada ayat ini yang perlu digaris bawahi adalah manusia mendustakan (Ayat-ayat kami – manusia juga kadang tidak menyadari bahwa dirinya mendustakannya) maksudnya tanda dan isyarat dari Allah SWT berkenaan dengan kemashlahatan, jika perbuatan yang menurut kita baik itu malah menimbulkan kemadlorotan bagi umat secara khusus ataupun umum, maka ini menunjukan ketidak Ridloan Allah SWT.
==> Atas lemahnya pengetahuan manusia dan daya tangkap atas tanda dan isyarat dari Allah SWT (Kecuali para Nabi dan Awliya Allah) maka untuk mengklaim kebenaran tidak boleh hanya dari sudut pandangnya saja. Karena Allah SWT berfirman dalam Surat Kkahfi ayat 29.
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ
“Dan katakanlah (Ayyuhar Rasuul): "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu”
==> Pada ayat ini Allah SWT jua yang akan menuntun manusia pada kebenaran itu sendiri, dengan mencurahkan Rahmat dan keberkahan atas ketakwaan dan keimanannya.
==> Maka perlulah hati2 ketika kita menyatakan kebenaran dari sudut pandang kita sendiri terhadap sesuatu yang ada di hadapan kita, apakah Isyarat yang Allah berikan sudah sesuai dengan apa yang kita tafsirkan???

==> Hati2lah dengan kebodohan dan hawa nafsu kita <==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah

List Video