Dzikru Maulidin Nabi SAW
Kelahiran
Baginda Nabi Muhammad SAW adalah sebuah peristiwa besar bagi alam semesta,
dimana hal tersebut sebagai penanda bahwasannya akan lahir sebuah tatanan
kehidupan yang baru, peradaban yang penuh keanggunan dan kemuliaan bagi seluruh
alam semesta. Serta sebagai penyempurna risalah dari risalah-risalah
sebelumnya.
Dengan
kelahirannya tersebut menjadi ujung tombak peradaban yang akan merubah manusia
dari kejahiliyahan kepada insan yang penuh kesantunan dan akhlak yang mulia. Hingga
alam semesta bersorak-sorai atas kelahiran Sayyiduna Muhammad Bin Abdillah SAW
ini. Pertanda akan keagungannya telah Allah SWT tampakan ketika saat kelahirannya,
peristiwa padamnya Api sesembahan kaum majusi, bercahayanya sebuah bintang yang
amat besar hingga malam begitu terang, burung-burung yang berterbangan di atas
mekah berkicau riang gembira, pohon-pohon kurma kering yang yang kembali
berbuah, mata air kering memancar kembali, berhala-berhala berjatuhan seakan
bersujud kepada beliau SAW, dan tiadalah
Ibundanya Sayyidatina Aminah merasa susah dan menderita atas kelahiran
puteranya tersebut, semuanaya terasa ringan dan mudah saat melahirkan Sayyidul
Wujud SAW. Seakan-akan Allah SWT dan seluruh penduduk langit merayakan akan
kelahiran Baginda Nabi SAW.
Semua penduduk
mekahpun ikut pula merayakan atas kabar gembira kelahiran Insan mulia ini,
sehingga paman beliau Abu Lahab menyembelih beberapa ekor unta serta membebaskan budak
perempuannya sebagai ungkapan suka citanya.
Ketika tiba
saatnya risalah diturunkan, sungguh tiada keraguan bagi penduduk mekah karena
telah menetapnya sifat Al Amin yang masyhur dikalangan penduduk mekah, hanya
saja Allah SWT maha kuasa membuat sebuah skenario akan hidayah yang akan Dia
berikan kepada siapa saja yang dikehendakinya, maka mulailah disampaikannya
risalah tersebut penuh derita dan kesusahan bagi umatnya yang baru menerima
risalah tersebut, namun terus Allah perkokoh keimanannya, serta diperkuatnya
kecintaan para sahabatnya tersebut kepada baginda Nabi SAW. Sehingga kelak
datang kemenangan yang Allah SWT abadikan dalam firman-firmannya salah satunya
dalam surat Al Fath.
Kecintaan para
sahabat kepada Baginda Nabi SAW amat sangat besar, sehingga Nabi SAW yang
begitu suka dengan keindahan dan kelembutan ini, sangat menyukai syair-syair
yang sering dilantunkan para sahabatnya dalam memuji kadar beliau serta
mulianya kelahiran beliau SAW, disinilah embrio peringatan Maulid (Kelahiran)
Nabi Muhammad SAW dimulai.
Dan dimasa
Qurun kehidupan para sahabat sepeninggal Nabi SAW, para tabi’in dan Atbaut Tabi’in
pun tiada yang lebih indah dalam Sya’ir-sya’ir cerita dan kisah-kisah yang
diceritakan sesama mereka selain berkena an dengan keagungan kelahiran serta
tauladan kehidupan Baginda Nabi SAW. Seluruh umat bersatu ketika di
lantunkannya Sya’ir-sya’ir memuji dan mengisahkan akan kehidupan Baginda Nabi SAW
karena kerinduan yang mendalah pada sosok insan yang teramat mulia ini.
Dalam pada itu
dimasa kekhalifahan Dinasti Fathimiyyah yang saat itu Islam sedikit mengalami
kemunduran dan mengalami degradasi sosial dalam ukhuwah, maka muncul lah Khalifah
Sholahuddin Al Ayyubi yang menjadi ujung tombak pemersatu umat saat itu dengan
mengajak umat untuk mengingat kembali Baginda Nabi Muhammad SAW melalui media
Peringatan Maulid Nabi SAW yang dikemas sedemikian rupa karena untuk menghimpun
perkumpulan dan silaturohim serta penyemangat dalam menghimpun kekuatan umat.
Inilah babak
baru dalam Islam, sebuah metode pendekatan kepada Umat untuk menyegarkan
kembali ingatan mereka kepada Nabi nya, agar tidak lupa akan Asal-usul kelahiran
Islam dan Tauhid. Dan menjadi sebuah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki
Cinta kepada Baginda Nabi SAW, untuk mengenang kembali kelahiran serta sirah
perjalanan hidup Baginda Nabi SAW. Dan tiada lain isi dalam peringatan maulid
adalah himpunan kisah-kisah keagungan kelahiran serta sirah perjalanan hidup
Nabi SAW yang menjadi uswah bagi umatnya, serta agar umat yang semakin jauh
dari zaman dapat tetap mengenal sosok Nabi SAW yang penuh tauladan dan kemuliaan
ini.
اللهم صلى على حبيبنا المصطفى والمجتبى سيدنا محمد
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah