*Kesempurnaan Agama menunjukan lemahnya manusia...!!*
*Agama lah yg disempurnakan (oleh Allah swt), bukan manusia
yg disempurnakan...!!*
Oleh : donnieluthfiyy
*الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا*
Ayat tersebut di jadikan dalil
oleh sebagian kelompok untuk meniadakan bid'ah hasanah... dan memvonis bahwa
semua bid'ah adalah sesat, apakah benar seperti itu ??
Imam Baghowi dalam Tafsirnya
mengutip sebuah hadits berkenaan dengan Ayat tersebut, seperti berikut ini..
سمعت
عبد الواحد المليحي قال : سمعت أبا محمد بن أبي حاتم قال : سمعت أبا بكر النيسابوري
سمعت أبا بكر محمد بن الحسن بن المسيب المروزي ، سمعت أبا حاتم محمد بن إدريس الحنظلي
، سمعت عبد الملك بن مسلمة أبا مروان المصري سمعت إبراهيم بن أبي بكر بن المنكدر رضي
الله عنه سمعت عمي محمد بن المنكدر سمعت جابر بن عبد الله رضي الله عنه يقول : سمعت
رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : " قال جبريل عليه السلام قال الله تعالى
: هذا دين إرتضيته لنفسي ولن يصلحه إلا السخاء وحسن الخلق، فأكرموه بهما ما صحبتموه
*_“Aku mendengar dari Abdul Wahid
Al Malihi, ia berkata : Aku mendengar dari Abu Muhammad Bin Abu Hatim, ia
berkata : Aku mendengar dari Abu Bakar An Naisaburi, Aku mendengar dari Abu
Bakar Muhammad Bin Hasan Bin Musib Al Maruzi, Aku mendengar dari Abu Hatim
Muhammad Bin Idris Handzali, Aku mendengar dari Abdul Malik Bin Musallamah Abu
Marwan Al Mishri Aku mendengar dari Ibrahim Bin Abu Bakar Bin Munkidar ra, aku
mendengar dari Pamanku Muhammad Bin Munkidar aku mendengar dari Jabir Bin
Abdullah ra, ia berkata : Aku mendengar dari Rasulullah saw, beliau bersabda :
*”Malaikat Jibril as berkata : Allah swt berfirman : Agama ini (Islam)...
AKU telah Ridlo kepadanya bagi diriKU dan tidaklah menjadi baik kecuali dengan
Kemurahan hati dan kebagusan Akhlak, maka muliakanlah oleh kalian semua Agama
Islam tersebut dengan keduanya didalam perkara yang kalian semua (itu sebagai)
pendampingnya (Agama Islam)*”._*
Di firmankan oleh Allah swt dalam
hadits Qudsi diatas, bahwa agama ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan
kemurahan hati dan Akhlak yg baik (yg dimiliki oleh Umat Islam), tidak
merasa paling benar, paling berhak, paling suci, paling tahu Agama dan
lain-lainnya.
Oleh karena itu jika kita lebih
teliti memahami maksudnya baik secara tekstual maupun kontekstual akan kita
dapati bahwasannya :
1. Maqosid secara tekstual
dari pada ayat tersebut menunjukan bahwa semua kebaikan yg ada dasarnya dari agama adalah
diperbolehkan, karena semua kebaikan asalnya dari Agama dan dengan sempurnanya
Agama berarti juga kebaikan yg diajarkan agama pun telah sempurna, dan kebaikan
itu bisa berupa apa saja selama tidak bertentangan dengan perintah dan
ketiadaan larangannya.
2. Adapaun maqosid secara
kontekstual mengisyaratkan berkenaan manusia yg telah diberikan kelonggaran
didalam memilih kebaikan itu sendiri dengan dasar ke tamyizan (fase kedewasaan
manusia) dalam kematangan berfikirnya, sehingga secara naluriah manusia sendiri
diberikan kemampuan untuk bisa membedakan perkara yg baik maupun yg buruk,
sehingga jika perkara baik tersebut memiliki landasan dasar dari agama maka
Agamapun membolehkannya. Dan kebaikan dalam kondisi dan keadaan selalu
berubah-ubah dalam setiap zamannya, jadi apakah berbuat baik itu harus seperti
apa yg dilakukan orang2 terdahulu??.
Karena faktanya ketika dikatakan
bahwa Agama telah sempurna, maka siapakah yg mampu menguasai Agama secara
sempurna kecuali Rasulullah saw ??
Disini seharusnya kita sudah bisa
berfikir ketika seseorang dengan kaku memahami bahwa semua bid'ah adalah sesat,
brrt dia juga harus bisa membuktikan bahwa dirinya telah dapat menguasai agama
secara sempurna!!! *Apakah mungkin dan bisa ???*
Wallahu A'lam.... semoga
bermanfa'at...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah