Mengenal Istilah Zuhud
dalam Kitab Syarah Hadits Jibril - Sayyidil Habib Zein Bin Ibrahim Bin Smith
Diterjemahkan oleh : donnieluthfiyy
Zuhud adalah bagian dari Ihsan, dan Ihsan adalah
bagian dari ketakwaan. Zuhud didalam kehidupan Dunia menjadi Alamat kewalian, Adapun
Makna Zuhud yaitu : meninggalkan kecintaan terhadap Dunia, meninggalkan
kecenderungan kepadanya dan kesenangan-kesenangan syahwatnya, karena keberadaan
Zuhud menjadi tempat kebahagiaan bersama Allah swt dan menuju kebahagiaan
kampung Akhirat.
Tanda-tanda keZuhudan yaitu :
أن يغتنمّ عند الوجد ويفرح عند العقد.
“Mengambil
kesempatan dikala memperoleh, dan lapang dada dikala kehilangan”.
Maksudnya adalah Mengambil kesempatan ketika Allah swt memberikan
kelapangan didalam kehidupan kita, yakni dengan banyak bersedekah ketika diberikan
kelapangan harta, banyak mencari ilmu ketika diberikan kelapangan waktu dan
banyak beribadah ketika diberikan kesehatan. Selanjutnya tetap merasa senang
atau lapang dada ketika diberikan kesempitan harta, waktu maupun kesehatan,
karena sejatinya kesempitan itu adalah sebagai kaffaroh dosa-dosa kita.
Bahwasannya suatu perkara yang bisa membawa manusia kepada kezuhudan
di Dunia yaitu agar hendaknya selalu mentafakuri didalam rendah dan hinanya
dunia serta kefanaannya, dan bersamaan dengan hal tersebut Dunia tidak akan bisa
membersihkan jiwa si ahlu dunia dan juga tidak akan selamanya menetap pada
dirinya.
Dalam sebuah riwayat Hadits Rasulullah saw bersabda :
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى
كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Jika saja Dunia ini disetarakan oleh Allah swt dengan Sayap seekor
nyamuk, maka orang-orang kafir tidak akan meminum air darinya walapun hanya
seteguk air”.
Maksud hadits tersebut adalah seandainya Allah swt menjadikan Dunia
ini adalah tempat kesempitan maka Allah swt tidak akan membaginya dengan
orang-orang kafir. Namun kenyataannya Allah swt menjadikan Dunia ini dengan
limpahan kesenangan dan hura-hura, maka Allah swt menjadikan dunia ini
kesenangan dan hura-hura bagi orang-orang kafir dan menjadikan Ladang kebaikan
bagi orang-orang beriman untuk meraih kebahagian Abadi di Akhirat.
Dalam sebuah hadits lainnya Rasulullah saw bersabda :
الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ , مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا إِلَّا ذِكْرَ اللهِ تَعَالَى
وَمَا وَالاَهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
”Dunia ini terlaknat, dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya,
kecuali zikir kepada Allah dan apa yang berkaitan kepadanya, orang yang berilmu
serta orang yang mencari ilmu”.
Dalam hadits tersebut mengingatkan kita bahwa ada 3 perkara yang bisa
menjadikan kita diDunia menjadi mulia, yakni orang yang senantiasa berdzikir
dan bersholawat, kemudian orang-orang yang berilmu dan para pencari Ilmu.
Sayyidil Habib Zein Bin Ibrahim Bin Smith berkata : Siapa orangnnya yang
mengambil dunia melebihi apa yang cukup bagi diri dan keluarganya, maka ia
seperti orang yang mengambil kematiannya, sedangkan ia tidak menyadarinya.
Dan berkata pula orang-orang yang Arif : Penyampaian ayat tentang
hinanya Dunia, dan Zuhud di dalamnya adalah Firman Allah swt dalam surat Az
Zukhruf ayat 33 – 35 :
وَلَوْلا أَنْ يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ
بِالرَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فَضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ
"Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia (untuk)
menjadi umat yang satu ( dalam kekafiran ), tentulah Kami buatkan bagi
orang-orang yang kafir kepada (Rabb) Yang Maha Pemurah, loteng-loteng perak
bagi rumah mereka, dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka (dapat) menaikinya
(agar tampak sangat jelas kekafiran mereka)."
وَلِبُيُوتِهِمْ أَبْوَابًا وَسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِئُونَ
"Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah
mereka, dan (begitu pula) dipan-dipan, yang mereka bertelekan atasnya."
وَزُخْرُفًا وَإِنْ كُلُّ ذَلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
"Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk
mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia”
Zuhud terbagi menjadi beberapa derajat :
- Zuhud didalam perkara yang diharamkan,
Zuhud ini hukumnya adalah wajib, karena sesungguhnya hal tersebut adalah
merupakan bagian dari ketakwaan.
- Zuhud didalam perkara-perkara yang
Syubhat, Zuhud ini adalah bagian dari Kewaro-an.
- Zuhud didalam perkara hajat yang berlebihan
terhadap kehidupan Dunia, Zuhud ini merupakan keutamaan dan kesunahan,
didalamnya terdapat kemanfatan bagi Agama dan kehidupan dunia.
Rasulullah saw bersabda :
اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ
يُحِبُّكَ النَّاسُ
” Zuhudlah kamu di dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan
Zuhudlah kamu terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya manusia akan
mencintaimu’.”
Beliau saw juga bersabda :
الزُّهْدُ في الدُّنْيَا يُرِيْحُ اْلقَلْبَ وَاْلبَدَنَ، وَالرَّغْبَةُ فِيْهَا
تُكْثِرُ اْلهَمَّ وَالْحُزْنَ
”Kezuhudan terhadap dunia membuat hati menjadi tenang , sedangkan
keinginan terhadapnya menimbulkan banyak kegelisahan dan kesedihan.”
Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang beriman yang berakal
adalah : mereka yang lebih memprioritaskan kehidupan Akhirat daripada kehidupan
Dunia, sedangkan orang yang menyamakan keduanya adalah orang yang bodoh dan
dungu.
Adapun orang yang lebih memprioritaskan Kehidupan Dunia daripada
kehidupan Akhirat adalah orang-orang yang penuh keraguan dan kegelisahan
والله أعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah