Bab Menjelaskan Syafa’at.
Kitab Jami’ul Ushul Fil Awliya – Syaikh Ahmad
Al Kamiskhonawi An Naqsyabandi Al Kholidi.
Diterjemahkan oleh : donnieluthfiyy
(Adapun Syafa’at) maka ketahuilah bahwasannya Syafa’at adalah Meluapnya
cahaya atas Inti Nubuwah, maka Allah swt memperluaskan lagi Inti Nubuwah kepada
para Nabi dan para Wali, serta melimpahkan beberapa cahaya dari para Nabi dan
para Wali kepada para Makhluk.
Quthbu Jami’il Maqom wa Gawtsul A’dzom Sulthanul Awliya Al ‘Aarifiin Imam Abul Hasan
Ali As Syadzili ra berkata kepada seorang lelaki yang diselimutii rasa gelisah
dan kesusahan sehingga membuatnya hampir tidak dapat makan, minum dan tidur : “
Wahai Ibnu Fulan menetaplah dirimu dalam ketetapan Allah swt, dan bergantunglah
hatimu kepada Allah swt, serta janganlah ber-putus asa dari rahmat Allah swt,
dan sabarlah menanti kelapangan, Wajib bagimu menjaga dari Syirik kepada Allah
swt, Munafiq kepada Rasulullah saw, dan berprasangka buruk kepada Allah swt dan
RasulNya, maka sesungguhnya semua itu merupakan sebab-sebab yang menuju kepada lingkaran
keburukan dari Allah swt, murkaNya, LaknatNya, dan bilangan-bilangan nerakaNya,
serta telah disediakan bagi mereka Neraka Jahanam juga seburuk-buruknya tempat
kembali, Maka hendaklah terhadap dirimu untuk membaguskan rasa malu (Malu jika
selalu berkeluh kesah dan bersusah-susah hati, sementara Allah swt banyak
memberikan nikmatNya). Kemudian aku (Imam Syadzili ra) melihat lelaki tersebut
didalam mimpiku sebagai seorang Tawanan yang diikat tangannya dan dipegang talinya
oleh Rasulullah saw, dan beliau saw membacakan sebuah Firman Allah swt Dalam Surat Al Anfal Ayat 70-71 :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّمَن فِي أَيْدِيكُم مِّنَ
الْأَسْرَىٰ إِن يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِّمَّا
أُخِذَ مِنكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ. وَإِن يُرِيدُوا خِيَانَتَكَ
فَقَدْ خَانُوا اللَّهَ مِن قَبْلُ فَأَمْكَنَ مِنْهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
“ Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan
yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu,
niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah
diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu". Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Akan tetapi jika mereka (tawanan-tawanan itu) bermaksud
hendak berkhianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada
Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana “.
Maka aku bertanya (Kepada Rasulullah saw) : Apa
yang dimaksud dengan sikap Munafiq kepada Rasulullah saw ?, Rasulullah saw
bersabda : Memperlihatkan diri dengan kesunahan (Agar Nampak Nyunah), Dan
adapun Allah swt lebih tahu dari kalian dengan perkara yang selain hal tersebut
(yakni Memperlihatkannya untuk tujuan Dunia belaka). Aku bertanya lagi : Dan
apa maksud dari Syirik kepada Allah swt ?, Rasulullah saw bersabda : Mengambil Awliya
(Para Penolong) dan (As Syufa’a (Para Pemberi Syafa’at) selain Allah swt
(kalimat Awliya dan Syufa’a bentuknya adalah Jamak, artinya ada penolong dan
pemberi syafa’at yang distempel atas Izin Allah swt).
Allah swt berfirman dalam Surat As Sajdah Ayat
4 dan Az Zumar ayat 43 :
مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا
تَتَذَكَّرُونَ, أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ شُفَعَاءَ قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا
لا يَمْلِكُونَ شَيْئًا وَلا يَعْقِلُونَ
“ Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya
seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu
tidak memperhatikan?, Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah
(Maksudnya adalah berhala). Katakanlah: "Dan apakah (kamu mengambilnya
juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal? (Karena
berhala-berhala tersebut adalah buatan manusia yang tidak memiliki apapun dan
tidak pula berakal) “.
Kemudian Rasulullah saw bersabda : Berikan
syafaat (bantuan) maka kalian akan mendapatkan pahala didalam perkara Haq dengan
Haq pula, sekiranya Allah swt dan RasulNya memerintahkan kalian dengan Haq. Dan
sungguh telah dijelaskan hal tersebut dengan penjelasan yang nyata, dengan
Sabdanya : “Kalian akan mendapatkan Pahala”. Sesungguhnya orang yang memberikan
bantuan (syafa’at) didalam hal Maksiat atau mencari jabatan serta kedudukan,
atau didalam mencari Dunia karena kecintaannya (pada Dunia), tidaklah diberikan
Pahala, malah justru mendapatkan Adzab disebabkan bantuannya tersebut. Dan Allah
swt menerima Taubat atas siapa saja yang dikehendakinya. Selanjutnya aku (Imam
Syadzili) bertanya lagi : Apa maksudnya berprasangka buruk kepada Allah swt ?,
Rasulullah saw bersabda : Siapa saja yang berharap kepada selain Allah swt, dan
mengharapkan pertolongan kepada selain Allah swt, maka sungguh buruk
prasangkanya itu kepada Allah swt.
Allah swt berfirman dalam Surat :
مَنْ كَانَ يَظُنُّ أَنْ لَنْ يَنْصُرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ
هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهُ مَا يَغِيظُ
“ Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah
sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah
ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian
hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang
menyakitkan hatinya “.
Wallahu A’lam…. Semoga bermanfa’at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah