Tiga pilar Agama yang tidak boleh di lupakan.
Oleh : donnieluthfiyy
Agama Islam terbagi menjadi 3
Bagian penting yang tak bisa terpisahkan, ketiganya saling terkait dan
melengkapi, jika salah satu dari ketiga bagian tersebut tidak
terimplementasikan pada diri penganutnya, maka akan terjadi kepincangan dalam
menjalankan Agama.
Ketiga bagian tersebut adalah :
1.
Islam
Agama sebagai
landasan hukum bagi perkara-perkara yang Wajib dan perkara-perkara yang
dilarang.
2.
Iman
Agama sebagai
landasan Aqidah/Keyakinan.
3.
Ihsan
Agama sebagai
Penyeimbang antara Landasan Islam dan Iman.
Kebanyakan orang lebih
mendominasi dalam Hal Islam dan Iman, namun melupakan bagian Ihsan, sehingga
Agama menjadi hal yang kaku yang seakan tidak mampu memberikan solusi bagi
kehidupan, saling bertentangan satu dengan lainnya dalam permasalahan Agama itu
sendiri, banyak orang lupa bahwa Agama di ciptakan Allah, dan DIA pula yang
mengatur dan mengurusnya, sehingga semua sudah dalam kendali dan pengawasannya
serta dalam perencanaannya. Ketika seseorang beragama lebih dominan dalam hal
Islam dan Iman, maka terkadang ia terpeleset memerankan diri sebagai Pencipta
Agama itu sendiri, hal itu dikarenakan dalam menjalankan Agama ia tidak mampu
memanifestasikan dalam dirinya bahwa seakan-akan ia selalu diawasi, dilihat
atau melihat Allah swt.
Salah satu yang termasuk dalam
Bagian Ihsan adalah Bab Ridlo.
Habib Zain bin Ibrohim Bin
Sumaith Ba’alawi Al Hasani menyampaikan dalam Kitab karangannya yang
berjudul Syarah Hadits Jibril berkenaan dengan Ridlo :
Ridlo dengan Qodho (Ketetapan
Allah) adalah Fardhu yang tidak dapat dielakan, sama saja apakah Qodho yang
manis maupun yang pahit, Ridlo adalah perkara yang dicari dalam urusan Dunia,
dari orang yang Faqir maupun Kaya, dalam keadaan Untung maupun rugi, atau dalam
kondisi sakit, sehat sekalipun menjelang kematian ataupun yang semisal hal
tersebut. Dalam Hadits Qudsi Allah swt berfirman : ((Siapa orangnnya yang
tidak ridlo dengan Qodho-Ku, dan tidak bersabar atas Bala-UjianKu, serta tidak
bersyukur kepada Nikmat-nikmatKu, maka silahkan cari Tuhan selainKu)). Dan
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda : ((Orang yang merasakan kepuasan Iman
adalah orang yang Ridlo bahwasannya Allah swt sebagai Tuhan, Agama Islam
sebagai Agama dan Nabi Muhammad saw sebagai Nabi)) (HR. Muslim [34]).
Maka siapapun yang Ridlo kepada Allah swt sebagai Tuhan,
Wajib baginya Ridlo kepada Pengaturan/PerencanaanNya serta kepada
Pilihan-pilihanNya, juga dengan Pahit QodhoNya, dan agar Qona’ah (Menerima
dengan Lapang hati) dengan apa yang telah di bagiNya dari perkara Rizqi, dan
hendaklah menjadi penyabar ketika datangnya Bala-Ujian, meninggalkan murka
ketika datangnya Musibah-musibah dan perkara-perkara yang merugikan. Dalam satu
Hadits Nabi saw bersabda : ((Sesungguhnya Allah swt ketika mencintai suatu
Kaum, maka Ia menurunkan Bala-UjianNya kepada mereka, maka siapa orangnya yang
ridlo, Allah swt juga meridloinya, dan siapa orangnya yang murka, maka Allah
swt juga murka kepadanya)). (HR. Imam Tarmidzi [2396]).
Ketahuilah alamat/ tanda-tandanya
ketiadaaan Ridlo dengan Qodho adalah :
- Perkataan
: (Kenapa?) dan (Bagaimana ?).
- Nyata dan Nampaknya
keluhan kepada Makhluq.
Dalam sebuah Hadits di sebutkan ((Siapa
orangnya yang mengeluh dengan musibah yang diturunkan kepadanya, maka
seakan-akan Ia mengeluhkan Allah swt (Sebagai tuhannya))).
Syaikh Imam Abul Hasan As
Syadzili ra (Seorang Wali Allah Mursyid yang agung) berkata : Satu macam
perkara yang bisa menjadikan amal menjadi sia-sia, dan banyak manusia tidak
memperhatikan hal tersebut, perkara tersebut yaitu : Murkanya seorang hamba
atas Qodho Allah swt, Allah swt berfirman : {{Demikian itu adalah
dikarenakan mereka benci terhadap apa yang di turunkan oleh Allah (Subhanahu wa
Ta’ala), maka Allah (Subhanahu wa Ta’ala) menghapuskan (pahala ) segala amal
perbuatan mereka}}. (Q.S. Muhammad : 9).
Wallahu A’lam.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah