Tata Cara
Memandikan Jenazah/Mayit
Di Terjemahkan dari Kitab At Taqrirotu Asy
Syadidah Karya Sayyid Al Habib Hasan Bin Ahmad Bin Muhammad Al Kaff yang
mengambil pembelajaran dari Al Aalim Al Allaamah Ash Shuufi Sayyid Al Habib
Zein Bin Ibrohim Bin Zein Bin Smith Madinah.
A. Hukum
Memandikan Jenazah terbagi menjadi :
- Wajib : pada haknya setiap orang muslim selain orang
yang Syahid dalam pertempuran melawan orang-orang Kafir yang memerangi, dan
selain Janin Bayi Keluron/Keguguran yang tidak Nampak jelas padanya standar
bentuk Manusia.
- Jaiz/Boleh : Bagi orang Kafir dan Janin Bayi
Keluron/Keguguran yang tidak Nampak jelas padanya standar bentuk Manusia.
- Haram : Bagi orang yang Gugur Syahid dalam
pertempuran.
B. Paling
sedikitnya memandikan jenazah/mayit yang diwajibkan adalah dengan meratakan air
ke seluruh badannya dengan Air.
C. Adapun
sempurnanya memandikan Jenazah adalah seperti Langkah-langkah berikut ini ;
- Meletakan Mayit diatas tempat memandikannya, hendaklah papan tempat meletakan mayit untuk dimandikan terdapat lubang-lubang agar percikan-percikan air saat memandikannya mengalir melalui lubang tersebut (Yang lebih baik adalah agar tempat meletakan kepala Mayit lebih tinggi dari tempat meletakan kaki si mayit), dan hendaklah mayit ditutupi dengan Kain yang tipis, kemudian dibaringkan diatas punggungnya mayit (Berbaring Terlentang) dan Kaki si mayit menghadap Kiblat, hendaklah memandikannya di tempat sepi tertutup dan dibawah Atap serta tidaklah hadir dalam proses memandikan mayit kecuali orang-orang yang membantu proses memandikannya serta Wali si Mayit, dan menutup wajah si Mayit dari Awal meletakannya di atas Dipan tempat memandikannya.
- Orang yang memandikan Mayit agar membuat
sobekan kain yang di pegang oleh tangan kirinya, kemudian menuangkan air bersih
diatas mayit dari arah kepalanya sampai dengan ujung kakinya sambil memijat/
menggosok seluruh badannya mayit.
- Orang yang memandikan mayit menopang kepala
mayit secara perlahan dan lembut, maka sandarkanlah punggung si mayit diatas
kedua lutut orang yang memandikannya dan tangan kanan orang yang memandikannya
menopang bahu si mayit kemudian jari jempolnya berada di tengkuk punggung mayit
agar kepala mayit tidak terkulai, kemudian telapak tangan kiri bagian dalam
mengusap-ngusap perut si mayit secara perlahan dan lembut untuk mengeluarkan
sisa kotoran dari perutnya, setelah selesai, kembalikanlah mayit ke posisi
semula, dan hendaknya membakar bukhur dari awal memandikannya hingga selesai
untuk menutupi aroma tidak sedap.
- Orang yang memandikan mayit agar
meng-istinja-kan (Menceboki) si mayit, maka cucilah qubul dan dubur (lubang
kelamin dan pantat yang tampak dari luar) dan sekitarnya dengan tangan kiri
orang yang memandikannya (Dengan melilitkan secercah kain di tangannya), hal
tersebut dilakukan selain pada mayit yang Qubul atau duburnya rusak. Dan
banyak-banyaklah menuangkan air saat melakukannya untuk menghilangkan kotoran
yang keluar serta aroma yang menetap.
- Kemudian Orang yang memandikan mayit membasuh
kotoran-kotoran dengan kain yang baru yang terdapat dibawah kuku, didalam telinga,
hidung dan mulutnya seta kotoran (belek) di kedua matanya.
- Orang yang memandikan mayit me-wudlu-kan si
mayit dengan wudlu yang sempurna beserta sunah-sunahnya serta bacaan dzikirnya,
dan jadikanlah secercah kain dengan melilitkan pada jari telunjuk tangan kiri
orang yang memandikannya untuk menyikat/menyela-nyela air pada anggota wudlu si
mayit, dan di saat mengumurkan air ke mulutnya serta memasukan air ke hidungnya
agar kepala mayit di condongkan ke atas supaya air tidak masuk ke rongga dalam
tubuh si mayit, dan diwajibkan niat wudlu serta disunahkan membaca do’a setelah
wudlu.
- Selanjutnya mayit di mandikan dengan Air
campuran daun Bidara (Jika tidak ada, maka boleh dengan sabun atau sejenisnya)
sebanyak 3 kali, diawali dengan menuangkan air di kepalanya dari mulai bagian
atas kepala sampai dengan lihyahnya (jangutnya), kemudian tangan kanannya
dimulai dari ujung jarinya sampai dengan bahunya, kemudian apa yang ada di arah
sebelah kannnya si mayit sampai dengan ujung kakinya, selanjutnya berpindah ke
bagian sebelah kiri dimulai seperti apa yang dilakukan pada bagian sebelah
kanan, kemudian miringkanlah mayit dengan bertumpu pada tangan kirinya,
sementara kaki kanannya di atas kaki kirinya, maka mandikanlah apa yang Nampak
di belakang punggung si mayit sebelah kanan dari bahunya sampai dengan jari
ujung kaki si mayit, kemudian lakukan hal tersebut lagi pada bagian sebelah
kiri tubuh si mayit, lakukanlah kesemuanya itu masing-masing sebanyak 3 kali
basuhan sambil menggosok-gosok dengan perlahan dan lembut.
- Kemudian basuhlah tubuh si mayit dari bekas air
daun bidara atau sabun seperti proses tata cara pada point sebelumnya.
- Terakhir mandikanlah si mayit dengan air yang
dicampur dengan kapur barus pada seluruh badannya dengan tata cara sebelumnya
tadi, kemudian balikanlah kepalanya dengan perlahan untuk mengeluarkan air yang
memungkinkan masuk di rongga-rongga mulutnya si mayit, dan sempurnya semua itu
dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masingnya.
Diterjemahkan oleh : Doni Nurhadi Al
Amarwiyy
05/03/2022; 11:17 Wib.