Jumhur Ulama Salaf maupun Khalaf bersepakat
bahwasannya Nabi saw tidak Menulis maupun Membaca!!!
Beberapa Pendapat Ulama yang Ahli dalam
bidangnya yang keilmuwannya telah di akui kesahihannya oleh Ulama di zamannya
maupun sesudahnya.
Jika
Ulama sekaliber Imam Al Mufassir Ibnu Katsir, Imam Al Mufassir Al Qurthubi yang
Ahli Tafsir dan Imam Al Hafidz Ibnu Hajjar saja mengatakan bahwa Nabi tidak
pernah menulis satu huruf pun dan tidak pernah membaca, maka apalah arti
sekelas Ngustadz-ngustadz Kekinian….
Kalo anda waras..! Nalar anda akan lebih
berpihak kepada Ulama yang memang ahli di bidangnya, bukan hanya pintar
berkomentar tidak jelas sekedar mencari pembenaran atas apa yang menjadi
keyakinan Fatamorgananya…
Dihimpun Oleh : donnieluthfiyy
قال
ابن كثير رحمه الله :
" وَهَكَذَا
كَانَ، صَلَوَاتُ اللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ دَائِمًا أَبَدًا إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ ، لَا يُحْسِنُ الْكِتَابَةَ وَلَا يَخُطُّ سَطْرًا وَلَا حَرْفًا
بِيَدِهِ ، بَلْ كَانَ لَهُ كُتَّابٌ يَكْتُبُونَ بَيْنَ يَدَيْهِ الْوَحْيَ
وَالرَّسَائِلَ إِلَى الْأَقَالِيمِ ، وَمَنْ زَعَمَ مِنْ مُتَأَخَّرِي
الْفُقَهَاءِ ، كَالْقَاضِي أَبِي الْوَلِيدِ الْبَاجِيِّ وَمَنْ تَابَعَهُ
أَنَّهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ ، كَتَبَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ : "هَذَا مَا
قَاضَى عَلَيْهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ" فَإِنَّمَا حَمَلَهُ عَلَى
ذَلِكَ رِوَايَةٌ فِي صَحِيحِ الْبُخَارِيِّ: (ثُمَّ أَخَذَ فَكَتَبَ): وَهَذِهِ
مَحْمُولَةٌ عَلَى الرِّوَايَةِ الْأُخْرَى: ( ثُمَّ أَمَرَ فَكَتَبَ) ، وَلِهَذَا
اشْتَدَّ النَّكِيرُ بَيْنَ فُقَهَاءِ الْمَغْرِبِ وَالْمَشْرِقِ على من قال بقول
الباجي، وتبرؤوا مِنْهُ" .انتهى
“Telah berkata Imam Ibnu
Katsir ra (Beliau Hidup di masa keemasan Peradaban Ilmu Pengetahuan Islam
dimana hidup para Ulama dan Ilmuwan besar di masa itu dan mengakui kefasihan
Ilmu beliau):
“Dan begitupun Bahwa Nabi saw
(Semoga shalawat serta Salam senantiasa terlimpah curahkan kepadanya tetap
selamanya sampai Hari Kiyamat), tidak pernah memperbaiki (Menyalin atau
Merevisi) sebuah tulisanpun, dan tidak pernah membuat garis apapun, serta tidak
pernah menulis satu huruf pun dengan Tangannya, Akan tetapi baginya terdapat
beberapa Juru Tulis yang menuliskan dengan tangan mereka wahyu dan Risalah
(Nabi saw) menggunakan Pena, Maka adapun para Ulama Mutaakhirin yang
berpendapat, seperti Al Qodli Abi Walid Al Baji dan orang-orang yang mengikuti
pendapatnya (Semoga Keselamatan Atasnya), Bahwa Nabi saw menulis di Hari
perjanjian Hudaibiyah Kalimat : { هَذَا
مَا قَاضَى عَلَيْهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ }, maka
bahwasannya Ia memaksakan pendapatnya tersebut dari Riwayat dalam Kitab Shahih
Bukhari : Dalam Lafadz (ثُمَّ أَخَذَ
فَكَتَبَ yang artinya “Kemudian
Nabi saw mengambilnya dan menuliskan”) : dan bahwasannya Lafadz ini perlu dimuatkan
juga terhadap Riwayat lainnya yang berbunyi : (ثُمَّ
أَمَرَ فَكَتَبَ yang artinya “Kemudian Nabi saw
memerintahkan kepada Sahabatnya, maka sahabatnya pun menuliskannya”), dan hal
ini lah yang menjadikan Para Ulama dari Wilayah Barat dan Timur sangat
mengingkari apa yang dikatakan oleh Al Qodli Abi Walid Al Baji dan berlepas
diri dari pendapatnya,.” Sekian. Di kutip dari Tafsir Ibnu Katsir (Juz 6
Hal. 285 – 286).
وقال الحافظ ابن حجر رحمه الله :
" وَقَدْ
تَمَسَّكَ بِظَاهِرِ هَذِهِ الرِّوَايَةِ - يعني رواية يوم الحديبية - أَبُو
الْوَلِيدِ الْبَاجِيُّ فَادَّعَى أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَتَبَ بِيَدِهِ بَعْدَ أَنْ لَمْ يَكُنْ يُحْسِنُ يَكْتُبُ ، فَشَنَّعَ
عَلَيْهِ عُلَمَاءُ الْأَنْدَلُسِ فِي زَمَانِهِ وَأَنَّ الَّذِي قَالَه مُخَالف
الْقُرْآنَ ... وَذكر ابن دِحْيَةَ أَنَّ جَمَاعَةً مِنَ الْعُلَمَاءِ وَافَقُوا
الْبَاجِيَّ فِي ذَلِكَ ، وَاحْتج بَعضهم لذَلِك بأحاديث ، وَأَجَابَ الْجُمْهُورُ
عنها بضعفها، وَعَنْ قِصَّةِ الْحُدَيْبِيَةِ بِأَنَّ الْقِصَّةَ وَاحِدَةٌ
وَالْكَاتِبُ فِيهَا عَلِيٌّ ، وَقَدْ صَرَّحَ فِي حَدِيثِ الْمِسْوَرِ بِأَنَّ
عَلِيًّا هُوَ الَّذِي كَتَبَ ، فمعنى (كتب) أي : ( أَمَرَ بِالْكِتَابَةِ ) ،
وَاللَّهُ أَعْلَمُ " . انتهى
Telah berkata Imam Al Hafidz Ibnu
Hajjar ra :
“ Dan mereka benar-benar ada
yang berpegang pada Dhohir Riwayat ini – Yakni Riwayat Hari Perjanjian
Hudaibiyah – Ia adalah Abu Walid AlBaji, maka mereka (Albaji dan pengikutnya) menuduh
bahwa sesungguhnya Nabi saw menulis dengan tangannya, padahal setelahnya tidak
ada (Penjelasan) Nabi saw memperbaikinya dan menulisnya, Maka Para Ulama
Andalus di Zamannya memandang Buruk Al Baji, dan bahwa sesungguhnya apa yang
dikatakannya itu bertolak belakang dengan Al Qur’an... dan Ibnu Dihyah telah
berkata : Bahwa sesungguhnya sekumpulan dari para Ulama telah bersepakat kepada
Al Baji dalam Hal tersebut, dan sebagian Ulama memprotes keras kepada hal
tersebut dengan beberapa pernyataan, kemudian Jumhur Ulama menjawab hal
tersebut dengan memandang lemah pendapat mereka (Al Baji dan pengikutnya), dan
berdasarkan Kisah perjanjian Hudaibiyah bahwa sesungguhnya kisah tersebut
tunggal dan bahwasannya Juru Tulis dalam perjanjian Hudaibiyah tersebut adalah
Sayyidina Ali ra, dan sungguh telah di jelaskan didalam Hadits Al Miswar
bahwasannya Sayyidina Ali ra adalah orang yang menulisnya, maka Makna lafadz (كتب
) maksudnya adalah (Memerintahkan untuk menuliskannya), Wallahu A’lam.”
Selesai. Dikutip dari Ikhtishor Kitab Fathul Bari (Juz 7 Hal. 503 – 504).
قال الإمام القرطبي:
[ قَوْلُهُ تَعَالَى:” الأُمِّيَّ” هُوَ مَنْسُوبٌ إِلَى
الأُمَّةِ الأُمِّيَّةِ، الَّتِي هِيَ عَلَى أَصْلِ ولادَتِهَا، لَمْ تَتَعَلَّمِ
الْكِتَابَةَ وَلَا قِرَاءَتَهَا، قال ابْنُ عُزَيْزٍ: وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: كَانَ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أُمِّيًّا لَا يَكْتُبُ وَلَا يَقْرَأُ وَلَا يَحْسُبُ، قال الله تعالى:” وَما
كُنْتَ تَتْلُوا مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتابٍ وَلا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ” .
Imam Al Qurthubi ra telah berkata :
“ Firman Allah swt : “ Al Ummiyy “
adalah dinisbatkan kepada Keadaan Berupa Ummiyy (Tidak membutuhkan Baca dan
Tulis), Yaitu Perkara yang berasal dari bawaan Lahir, Tidak memerlukan belajar
menulis maupun membaca tulisan, Berkata Imam Ibnu Aziz ra: Telah berkata Imam Ibnu
Abbas ra (Ahli Tafsir di Masa Sahabat) : Nabi kalian saw adalah Nabi yang
Ummiyy yaitu tidak menulis dan tidak membaca dan tidak pula menghitung, Allah
swt berfirman : “Dan engkau tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur'an) sesuatu
Kitab pun dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu”. [Tafsir Qurthubi Juz 7 Hal. 298 Cetakan Darul Kutub Mishriyah Al
Qohiroh].
Wallahu A’lam… semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah