Jumat, 30 Juni 2017

Hakikat Para Awliya Allah swt pembawa Panji-panji Kebenaran yang Hakiki.



*Hakikat Para Awliya Allah swt pembawa Panji-panji Kebenaran yang Hakiki.*

Oleh : donnieluthfiyy

Kebenaran di zaman akhir ini adalah kebenaran yang Fatamorgana, sangat sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang semu, kita tidak pernah tahu bagaimana karakter seseorang yang mempelajari dengan membaca dan mentakwil Al Qur’an dan Hadits menurut pemahamannya serta keinginannya, yang telah dipengaruhi oleh doktrin tertentu tanpa sanad dan sumber doktrin yang jelas, sedangkan apakah ada jaminan bahwasannya ia adalah orang-orang yang diberikan kewenangan Allah swt untuk melihat kebenaran tersebut, dengan dibersihkannya hati dan akalnya dari perkara-perkara hina dan penyakit-penyakit ruhaninya oleh Allah swt ?, dan bahwasannya setiap manusia memiliki sakit kejiwaan pada dirinya, yang jika ia tidak menyadarinya maka bertambah parahlah sakitnya itu.

sebuah tulisan bisa saja di maknai dengan makna yang berbeda2 sebagaimana cara pandang atau interpretasi orang yang membacanya yang disesuaikan dengan karakter yang dimilikinya. Inilah juga kenapa terjadi perbedaan dalam Agama padahal sama2 merujuk kepada Al Qur’an dan Hadits2 Shahih ?

Al Qur’an adalah Kalam Qodim dan berlaku sebagai pegangan manusia dalam hidupnya. Oleh sebab itu Allah swt memberi solusi bagi hambanya dalam mencari kebenaran, dan kepada siapa kebenaran itu ia titipkan serta memberi kewenangan untuk membimbing manusia kepada kebenaran yang hakiki tersebut.

Dalam Kajian Tafsir Baghawi.

Allah swt berfirman dalam Surat Yunus ayat 62 – 63 ;

قوله تعالى: "ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون" واختلفوا فيمن يستحق هذا الاسم. قال بعضهم: هم الذين ذكرهم الله تعالى فقال:

Firman Allah swt : *” Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati “*, Terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama berkenaan siapakah yang meng-hak-i nama tersebut (Awliya). Sebagian dari mereka berpendapat : Mereka adalah orang-orang yang telah disebutkan Allah swt, Ia berfirman :

"الذين آمنوا وكانوا يتقون"، وقال قوم: هم المتحابون في الله عز وجل. أخبرنا أحمد بن عبد الله الصالحي، أخبرنا أبو الحسن علي بن محمد بن بشران، أخبرنا إسماعيل بن محمد الصفار، حدثنا أحمد بن منصور الرمادي، حدثنا عبد الرزاق أخبرنا معمر عن ابن أبي حسين عن شهر بن حوشب، عن أبي مالك الأشعري رضي الله عنه قال: كنت عند النبي صلى الله عليه وسلم فقال: "إن لله عبادا ليسوا بأنبياء ولا شهداء يغبطهم النبيون والشهداء لقربهم ومقعدهم من الله يوم القيامة، قال: وفي ناحية القوم أعرابي فجثا على ركبتيه ورمى بيديه ثم قال: حدثنا يا رسول الله عنهم من هم؟ قال: فرأيت في وجه النبي صلى الله عليه وسلم البشر، فقال: هم عباد من عباد الله من بلدان شتى وقبائل، لم يكن بينهم أرحام يتواصلون بها، ولا دنيا يتباذلون بها، يتحابون بروح الله، يجعل الله وجوههم نورا، ويجعل لهم منابر من لؤلؤ قدام الرحمن، يفزع الناس ولا يفزعون، ويخاف الناس ولا يخافون". ورواه عبد الله بن المبارك عن عبد الحميد بن بهرام قال: حدثنا شهر بن حوشب، حدثني عبد الرحمن بن غنم عن أبي مالك الأشعري، عن النبي صلى الله عليه وسلم" سئل! من أولياء الله؟ فقال: الذين إذا رؤوا ذكر الله". ويروى عن النبي صلى الله عليه وسلم: "قال الله تعالى: إن أوليائي من عبادي الذين يذكرون بذكري وأذكر بذكرهم".

*” (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa ”*, Suatu Kaum telah berkata : Mereka adalah orang-orang yang mencintai didalam kridloan Allah swt. Telah mengabarkan kepada kami Ahmad Bin Abdillah Ash Sholahi, Telah mengabarkan kepada kami Abul Hasan Ali Bin Muhammad Bin Busyron, Telah mengabarkan kepada kami Ismail Bin Muhammad Ash Shofar, Telah Menceritakan kepada kami Ahmad Bin Manshur Ar Romadi, Telah Menceritakan kepada kami Abdur Rozaq Telah mengabarkan kepada kami Mu’ammar dari Ibnu Abi Husain dari Sahr Bin Hawasyib, dari Abu Malik Al Asy’ari ra, ia berkata : Adalah aku berada di samping Rasulullah saw, maka Rasulullah saw bersabda : *” Sesungguhnya Allah swt memiliki para Hamba, mereka bukanlah para Nabi dan juga bukan para Syuhada, namun Para Nabi dan Para Syuhada menginginkan keadaan seperti Dia (Para Hamba Allah tersebut) Karena kedekatannya serta kedudukannya disisi Allah swt kelak di hari kiamat, selanjutnya Abu Malik Al Asy’ari bertanya : Dari segi Kaum apakah mereka adalah sebangsa Arab ? kemudian Nabi saw berlutut dengan kedua lututnya dan meletakan kedua tangannya, selanjutnya Abu Malik Al Asy’ari bertanya : Ceritakanlah kepada kami Wahai Rasulullah saw tentang mereka, siapakah mereka ?, dan Abu Malik Al Asy’ari berkata : Aku melihat pada Wajah Rasulullah saw ekspresi kebahagiaan, Maka Nabi saw bersabda : Mereka adalah para Hamba dari beberapa Hamba Allah swt yang berasal dari negeri yang memiliki musim dingin dan Kabilah-kabilah (suku-suku), Tiada ditemukan diantara mereka hubungan persaudaraan, dan bukanlah dunia yang saling mereka dermakan/upayakan, mereka mencintai dengan sebab Rahmat Allah swt, Allah swt menjadikan pada wajah mereka cahaya, Dan Allah swt menjadikan mimbar-mimbar bagi mereka yang terbuat dari Mutiara Qidamur Rohman, Ketika manusia semuanya merasa takut maka mereka tidaklah merasa takut, dan ketika semua manusia merasa khawatir maka mereka tidaklah merasa khawatir “*. Dan telah diriwayatkan oleh Abdullah Bin Mubarok dari Abdul Hamid Bin Bahram, Ia berkata : Telah mengabarkan kepada kami Syahr Bin Hawasyib, Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman Bin Ghanam dari Abu Malik Al Asy’ari, dari Baginda Nabi saw *” Nabi saw ditanya ! Siapakah Awliya Allah itu ? Maka Nabi saw bersabda : Mereka adalah orang-orang yang jika melihat mereka membuat hati Berdzikir (Ingat) Kepada Allah swt “*. Dan diriwayatkan dari Nabi saw : *” Allah swt berfirman : Sesungguhnya Para Wali-Ku dari para Hamba-Ku adalah mereka yang berdzikir dengan mengingat-Ku dan Akupun membalas berdzikir dengan mengingat mereka “.

Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya Para Awliya Allah swt yang membawa kebenaran disisi Allah swt memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
1.       Mereka senantiasa menjaga hubungan persaudaraan dengan siapapun walaupun bukan sebagai kerabat atau saudara kandung.
2.       Dan mereka tidak saling memberikan dunia serta bukanlah para pemburu dunia, baik harta, tahta maupun wanita.
3.       Mereka tidak pernah merasa Takut atas apa yang akan terjadi dan tidak merasa khawatir dengan apa yang telah terjadi, hatinya tenang dan tentram bersama Allah swt karena keyakinan kuat mereka terhadap ketetapan dan Takdir Allah swt.
4.       Ketika melihat mereka membuat hati kita ingat kepada Allah swt dan membuat akal dan fikiran menjadi tentram.
5.       Mereka orang-orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah swt.


Allah swt berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
" Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang “. (Al Ahzab 41-42).


الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ

“ (yaitu) orang-orang yang berdzikir kepada Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring “. (Ali Imran 191)


*_Dan tahukan anda Kesemua tanda-tanda ini ada pada para Ulama dan Salik Ahli Thoriqoh._*


Wallahu A’lam.... semoga ada manfa’atnya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah

List Video