*Tafsir Baghawi*
*Surat Al Baqarah
Ayat 62.*
“*إن الذين آمنوا والذين
هادوا " والنصارى " " والصابئين "* قرأ أهل المدينة: والصابين والصابون بترك الهمزة
والباقون بالهمزة، وأصله: الخروج، يقال: صبأ فلان أي خرج من دين إلى دين آخر، وصبأت
النجوم إذا خرجت من مطاعها، وصبأ ناب البعير إذا خرج، فهؤلاء سموا به لخروجهم من دين
إلى دين، قال عمر وابن عباس: هم قوم من أهل الكتاب، قال عمر رضي الله عنه: ذبائحهم
ذبائح أهل الكتاب، وقال ابن عباس: لا تحل ذبائحهم ولا مناكحتهم، وقال مجاهد : هم قبيلة
نحو الشام بين اليهود والمجوس، وقال الكلبي : هم قوم بين اليهود والنصارى يحلقون أوساط
رؤوسهم ويجبون مذاكيرهم، وقال قتادة : قوم يقرؤون الزبور ويعبدون الملائكة، ويصلون
إلى الكعبة ويقرون بالله تعالى، أخذوا من كل دين شيئاً، قال عبد العزيز بن يحيى : انقرضوا.
*"
من آمن بالله واليوم الآخر "* فإن قيل: كيف يستقيم قوله ( من آمن بالله ) وقد ذكر
في ابتداء الآية (إن الذين آمنوا)؟ قيل: اختلفوا في حكم الآية فقال بعضهم: أراد بقوله
( إن الذين آمنوا ) على التحقيق ثم اختلفوا في هؤلاء المؤمنين فقال قوم: هم الذين آمنوا
قبل المبعث وهم طلاب الدين مثل حبيب النجار، وقس بن ساعدة، وزيد بن عمرو بن نفيل، وورقة
بن نوفل، والبراء السني، وأبي ذر الغفاري، وسلمان الفارسي، وبحيرا الراهب، ووفد النجاشي،
فمنهم من أدرك النبي صلى الله عليه وسلم (وبايعه)،ن ومنهم من لم يدركه. وقيل: هم المؤمنون
من الأمم الماضية، وقيل: هم المؤمنين من هذه الأمة (والذين هادوا) الذين كانوا على
دين موسى عليه السلام، ولم يبدلوا، والنصارى، الذين كانوا على دين عيسى عليه السلام
ولم يغيروا وماتوا على ذلك، قالوا: وهذان الاسمان لزماهم زمن موسى وعيسى عليهما السلام
حيث كانوا على الحق، كالإسلام لأمة محمد صلى الله عليه وسلم، والصابئون زمن استقامة
أمرهم *"
من آمن "* أي من مات منهم
وهو مؤمن لأن حقيقة الإيمان بالموافاة، ويجوز أن يكون الواو مضمراً أي: ومن آمن بعدك
يا محمد إلى يوم القيامة، وقال بعضهم: إن المذكورين بالإيمان في أول الآية على طريق
المجاز دون الحقيقة، ثم اختلفوا فيهم فقال بعضهم: الذين آمنوا بالأنبياء الماضين ولم
يؤمنوا بك وقيل: أراد بهم المنافقين الذين آمنوا بألسنتهم ولم يؤمنوا بقلوبهم، واليهود
والنصارى الذين اعتقدوا اليهودية والنصرانية بعد التبديل والصابئون بعض أصناف الكفار
*"
من آمن بالله واليوم الآخر "* من هذه الأصناف بالقلب واللسان *"
وعمل صالحاً فلهم أجرهم عند ربهم "* وإنما ذكر بلفظ الجمع لأن (من) يصلح للواحد والاثنين
والجمع والمذكر والمؤنث *" ولا خوف عليهم "* في الدنيا *" ولا هم يحزنون "* في الآخرة.
*“Sesungguhnya orang-orang
mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin”,* Ahlul
Madinah membacanya dengan lafadz : Ash Shoobiin dan Ash Shoobuun dengan
meninggalkan huruf hamzah dan mereka menetapkan juga Hamzah, adapun asalnya adalah
: Perkara yang keluar, di katakan : Fulan telah keluar maksudnya adalah keluar
dari Agama satu (dan masuk) kepada Agama yang lain, dan Bintang-bintang
berjalan ketika ia keluar dari orbitnya, dan Berjalanlah unta Tua ketika
keluar, dan mereka semua dinamakan dengan Shobi-in karena mereka keluar dari
Agama satu (Masuk) kepada Agama yang lain, Umar Bin Abbas berkata : Tidaklah
Halal Kurban/sembelihan mereka dan juga tidak halal menikahi mereka, Mujahid
berkata : Mereka adalah Qobilah semisal Syam berada diantara Yahudi dan Majusi,
Dan Al Kalabi berkata Mereka adalah Kaun diantara Yahudi dan Nasrani yang
mereka mencukur setengah kepala mereka dan mereka menyukai kejantanan mereka,
dan Qatadah berkata : Kaum yang membaca Zabur dan menyembah Malaikat, dan
mereka Shalat menghadap Ka’bah dan mengakui Allah swt, mereka mengambil sesuatu
(Ajaran) dari setiap Agama, Abdul Aziz Bin Yahya berkata : Mereka telah punah, *“siapa
saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian”*
Maka jika dikatakan : Bagaimana menegakkan Firman Allah swt (mereka yang benar-benar
beriman kepada Allah) sedangkan sungguh telah di sebutkan di permulaan Ayat
(Sesungguhnya orang-orang beriman) ? dikatakan : Para Ulama berbeda pendapat di
dalam menghukumi ayat, maka sebagian mereka berkata : Maksud dari Firman Allah
swt (Sesungguhnya orang-orang beriman) masih tetap atas penelitian, kemudaian
mereka berbeda pendapat di dalam orang-orang beriman ini, maka Satu Kaum
berkata : mereka adalah orang-orang yang beriman sebelum seorang yang diutus
dan mereka mencari-cari Agama seperti Habib Najjar (Si Tukang Kayu), QaSy Bin
Sa’adah, Yasir Bin Amru Bin Nufail, Wa Waroqoh Bin Naufal, dan Bara As Sunni, Abu
Dzar Al Ghifari, Salman Al Farisi, para Rahib Bahira, Dan Delegasi Najasyi
(Negus), mereka semua adalah orang-orang yang menemukan Nabi saw (Dab berbai’at
kepadanya) dan sebagian mereka adalah orang-orang yang tidak bertemu Nabi saw. Dan
dikatakan : Mereka adalah orang-orang beriman dari Umat2 terdahulu, dan
dikatakan : Mereka adalah orang-orang beriman dari Umat ini (Umat Nabi saw)
(Dan orang-orang Yahudi) dalah mereka orang-orang yang berpegang pada Agama
Nabi Musa as, dan mereka tidak berganti, dan orang-orang Nashrani, adalah
mereka yang berpegang pada Agama Nabi Isa as dan tmereka tidak berubah dan
Meninggal dalam Agama tersebut, mereka berkata : Dan Dua nama ini adalah
Lazimnya mereka yang hidup di zaman Nabi Musa dan Nabi Isa as sekiranya mereka
ada dalam kebenaran, seperti Agama Islam bagi Umat Nabi Muhammad saw, dan
Shoobi-in berada di zaman tegaknya perkara mereka *“ Siapa saja beriman”* maksudnya
barang siapa meninggal diantara mereka dan ia dalam keadaaan beriman karena
hakikat Iman adalah dengan memenuhi janji, dan boleh jika huruf wawu nya
dijadikan Dhomir maksudnya : Dan barang siapa beriman setelah engkau Wahai Nabi
Muhammad saw sampai hari Kiamat, dan sebagian Mufassir berkata : sesungguhnya
orang –orang yang disebutkan sebagai orang beriman di awal Ayat adalah atas
jalan Majaz bukan secara hakiki, kemudian mereka berbeda pendapat didalamnya
maka sebgaian mereka berkata : orang-orang yang beriman kepada para Nabi yang
terdahulu dan tidak beriman kepadamu (Rasulullah saw) dan dikatakan : yang
dimaksudkan dengan mereka adalah orang2 Munafiq yang mereka beriman dengan
lisan2 mereka dan tidak beriman dengan hati2 mereka, dan orang2 Yahudi dan
Nashrani yang mereka yakin dengan Ajaran Yahudinya dan Nashraninya setelah ada
perubahan dan para Shobiin dengan sebagian sesembahan orang2 kafir *“ Dan siapa saja yang
beriman kepada Allah dan Hari kemudian”* dan sesembahan ini dengan hati dan
lisan *“dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka”*, Dan
bahwasannya disebutkan dengan memakai lafadz jamak karena sesungguhnya lafadz (Man) layak
untuk mengungkapkan makna satu, dau ataupun jamak serta mudzakar ataupun mu’anats
*“tidak ada kekhawatiran kepada mereka”*, Di dunia *“dan tidak (pula) mereka
bersedih hati”* di Akhirat.
Wallahu A’lam.... Semoga ada
manfa’atnya...
*Tafsir Baghawi*
*Surat Al Maidah
Ayat 69*
" إن الذين آمنوا والذين هادوا والصابئون والنصارى
" ، وكان حقه " والصابئين " وقد ذكرنا في سورة البقرة وجه ارتفاعه
. وقال سيبويه : فيه تقديم وتأخير تقديره : إن الذين آمنوا والذين هادوا والنصارى من
آمن بالله إلى آخر الآية ، والصابئون كذلك ، وقوله : " إن الذين آمنوا "
أي : باللسان ، وقوله : " من آمن بالله " أي : بالقلب ، وقيل : الذين آمنوا
على حقيقة الإيمان " من آمن بالله " ، أي ثبت على الإيمان ، " واليوم
الآخر وعمل صالحاً فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون " .
*“Sesungguhnya orang-orang
mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani”*, dan nyata
kebenarannya *“ Dan Shabi-in”* dan sungguh kami telah menyebutkan didalam surat
Al Baqarah Wajah Pembacaan Rofa’nya. Dan Imam Sibaweh telah berkata : Didalam
lafadz tersebut adalah pendahuluan, pengakhiran dan perkiraanya : Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang
Yahudi, orang-orang Nasrani dan siap saja yang beriman kepada Allah sampai
akhir ayat, dan begitu juga Ash Shabiun, dan Firman Allah swt : *“Sesungguhnya
orang-orang beriman”* maksudnya dengan lisannya, dan Firman Allh swt : *” Siapa
saja yang beriman kepada Allah saw “* maksudnya : Menetap atas Imannya, *”dan
beriman kepada hari akhir serta beramal shaleh, maka tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”*
Wallahu A’lam.... Semoga ada
manfa’atnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah