Perbedaan
riwayat hadits berkenaan dengan Rayah dan Liwa Nabi saw.
Dihimpun
dan di terjemahkan oleh : donnieluthfiyy
Coba kita simak
secara perlahan hadits dibawah ini, dan silahkanlah mengambil kesimpulan dengan
seadil-adilnya dalam memahami Rayah/ bendera Nabi saw yang sedang menjadi
polemik umat ini.
Hadits Pertama
:
عن جابر رضي الله عنه قال: كان لواء رسول الله صلى الله عليه
وسلم أبيض ، و رايته سوداء" .
أخرجه الترمذي والحاكم وابن ماجة والخطيب في التاريخ.
و قال الترمذي : "حديث حسن غريب ".
وفي رواية : " أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل مكة يوم
الفتح و لواؤه أبيض " .
أخرجه أبو داود و النسائي وابن ماجة و الترمذي وابن حبان في
صحيحه والبيهقي والحاكم و قال : "صحيح على شرط مسلم ".
“ Dari Jabir ra,
beliau berkata : Liwa Rasulullah saw berwarna Putih, dan Rayahnya berwarna
Hitam “ Hadits di keluarkan oleh Imam Tarmidzi, Imam
Hakim, Imam Ibnu Majah dan Imam Khatib didalam Tarikh. Dan Imam Tarmidzi
berkomentar : Hadits Hasan Ghorib (Maksudnya matannya selamat dari syadz dan
gharib tapi sanadnya gharib dan memiliki kemusykilan), sehingga bisa di
simpulkan Sanad Hadits ini Lemah, walaupun matannya selamat karena banyaknya
riwayat lain yang memiliki gambaran sama.
Jika menurut Imam Tarmidzi hadits tersebut Hasan Gharib maka para Ulama Hadits menympulkan bahwa maksudnya adalah Hadits Dhoif/ Lemah.
Jika menurut Imam Tarmidzi hadits tersebut Hasan Gharib maka para Ulama Hadits menympulkan bahwa maksudnya adalah Hadits Dhoif/ Lemah.
Menurut Dr.
`Abdul Qadir Mustafa Al-Muhammadi ;
أن إطلاق مصطلح"حسن"عند الإمام الترمذي ... في جامعه فإنه خصه لنفسه،فهو
يطلقه ويريد به الحديث الضعيف
"
" Sesungguhnya kemutlakan istilah "Hasan" disisi Al-Imam Al-Tirmizi dalam Jami' nya, Maka sesungguhnya hal itu adalah Khusus bagi diri beliau, yaitu beliau memutlakannya dan menginginkan padanya bahwa maksudnya hadits itu adalah hadits Dhoif " (Al-Syadz wa Al-Munkar wa Ziyadah Al-Tsiqah: Muwazanah Baina Al-Mutaqaddimin wa Al-Mutaakhirin : 334).
Dalam Riwayat lain : “ Sesungguhnya Nabi saw masuk ke Kota Makah di hari
Fathu Makah dan Liwa nya Nabi saw berwarna Putih “. Hadits di keluarkan oleh
Imam Abu dawud, Imam Nasa-i, Imam Ibnu Majah, Imam Tarmidzi dan Imam Ibnu Hiban
di dalam Sahihnya, serta Imam Baihaqi dan Imam Hakim berkomentar : Sahih ‘Ala
Syart Muslim (Maksudnya Hadits tersebut Sahih karena ada perawinya yang
dianggap tsiqoh oleh Imam Muslim dalam kitab haditsnya, tetapi Imam Muslim
tidak meriwayatkan hadits tersebut), sehingga kesahihannya belum mencapai
derajat sahih menurut Imam Muslim.
Hadits kedua :
وهو شاهد آخر أخرجه أحمد في المسند والترمذي وابن ماجة والبيهقي
في السنن الكبرى وأبو يعلى في المسند وأبو نعيم في الحلية عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ
قَالَ : كَانَتْ رَايَاتُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ
أَبْيَضَ.
ومثله عند الطبراني من حديث بريدة.
وأخرجه ابن عدي والطبراني وابو الشيخ من طريق حيان بن عبيد الله
وهو مضطرب الحديث،كان قد اختلط، وصعفه ابن عدي في الكامل، قلت:ويزيد أحيانا في هذا
الحديث: ولواؤه أبيض مكتوب فيه لا اله الا الله محمد رسول الله.
وهو قد اضطرب في هذه الزيادة فتارة يذكرها وتارة يحذفها، وتارة
يرويه عن ابن عباس وتارة يرويه عن بريدة ولذلك قال الحافظ:إسنادها واه. أي شديد الضعف.
وأخرجه أبو الشيخ من حديث أبي هريرة من طريق محمد بن أبي حميد
، عن الزهري ، عن سعيد بن المسيب ، عن أبي هريرة ، عن النبي صلى الله عليه وسلم ، مثله.
وهذا منكر جدا ولا أصل له من حديث الزهري ولا سعيد ابن المسيب،وآفته
محمد بن أبي حميد تفرد به عن إمام يجمع حديثه بسند مشرق،وهو مع ذلك فقد قال البزار
فيه:أحاديثه لا يتابع عليها ، ولا أحسب ذلك من تعمده ، ولكن من سوء حفظه ، فقد روي
عنه أهل العلم. وقال الهيثمي: قد أجمعوا على ضعفه،وهو ضعيف جدا. وقال البخاري:وهو ضعيف
ذاهب الحديث لا أروي عنه شيئا.وقال أبو حاتم: هو منكر الحديث.
وأخرج العقيلي في الضعفاء
عن يزيد بن بلال ، وكان من أصحاب علي ، رضي الله عنه ، قال : « رأيت راية علي
حمراء مكتوب فيها محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم ».
إسناده ضعيف جدا
Hadits Syahid (Maksudnya Hadis yang menyerupai hadis lain dari segi
lafalnya atau maknanya saja serta tidak adanya kesamaan dalam sanad sahabatnya),
dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, Imam Tarmidzi, Imam Ibnu Hibban dan
Imam Baihaqi dalam Sunan Al Kubro, juga Imam Abu Ya’la dalam Musnadnya serta
Imam Abu Na’im dalam Al Haliyah, diriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata :
Rayah-rayahnya Rasulullah saw berwarna Hitam dan Liwa nya berwarna Putih.
Dan hadits yang serupa menurut Imam Tabrani dari Hadits Buraidah.
Dikeluarkan oleh Imam Ibnu ‘Adiy,
Imam Tabrani dan Imam Abu Syaikh dari jalan Hayan Bin Ubaidillah dan beliau
adalah Perawi yang bermasalah dan ingatannya kacau, Imam Ibnu ‘Adiy
menganggapnya doif/lemah dalam Al Kamil, Aku berkata : dan terkadang ditambahi
hadits tersebut dengan kalimat: dan adapun Liwa Nabi saw berwarna putih dan
tertulis didalamnya lafadz “ Laa Ilaaha Illallah Muhammadan Rasulullah “.
Hadits ini sungguh bermasalah dalam tambahannya tersebut, maka sekali tempo menyebutkan tambahannya dan sekali tempo membuang tambahannya tersebut, kemudian sekali tempo diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan sekali tempo diriwayatkan dari Buraidah, mengenai hal itu Alhafidz berpendapat : Isnadnya Waahin. Maksudnya sangat doif/ lemah.
Hadits ini sungguh bermasalah dalam tambahannya tersebut, maka sekali tempo menyebutkan tambahannya dan sekali tempo membuang tambahannya tersebut, kemudian sekali tempo diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan sekali tempo diriwayatkan dari Buraidah, mengenai hal itu Alhafidz berpendapat : Isnadnya Waahin. Maksudnya sangat doif/ lemah.
Dan juga dikeluarkan oleh Abu Syaikh dari hadits Abu Hurairoh dari jalan
Muhammad bin Hamid, dari riwayat Az Zuhri, Dari Sa’id Bin Mushib dari Abu
Hurairoh ra dari Nabi saw, serupa (haditsnya) seperti itu.
Dan riwayat itu sangat Mungkar dan tidak ditemukan aslinya dari Riwayat
Hadits Az Zuhri dan juga tidak oleh Sa’id bin Mushib, dan masalahnya adalah
pada Muhammad Bin Abi Hamid yang meriwayatkan sendiri dari Imam yang
dikumpulkan haditsnya dengan sanad Masyriq, Dan juga bersamaan dengan hal itu
Al Bizaar berkomentar didalamnya : Hadits-haditsnya tidak bisa di ikuti, dan tidak
perlu menjadi pertimbangan hal tersebut bagi orang yang berpegang padanya. Akan
tetapi dari jeleknya hafalannya itu sungguh Ada Ahlul Ilmi yang meriwayatkan
darinya. Imam Haitami berkomentar :
Sungguh aku telah menghimpun hadits-hadits Doif/ lemah darinya, dan
ternyata sangat Doif/ lemah. Dan Imam Bukhari memberi pendapat : Ia doif/ lemah
pijakan haditsnya, aku tidak meriwayatkan satu haditspun darinya. Imam Abu
Hatim berkomentar : Ia mungkar dalam hadits.
Imam Aqiliy mengeluarkannya dalam Ad Dhuafa dan Yazid Bin Bilal, dan ia
adalah sebagian dari Sahabat Karib Sayyidina Ali ra, beliau berkata : <<
Aku melihat Rayah Sayyidina Ali ra berwarna merah yang tertulis didalamnya
Muhammadan Rasulullah saw >>.
Hadits 3 :
وأخرج ابن عساكر عن زهير بن محمد قال: اسم راية رسول الله صلى
الله عليه وسلم العقاب.
حسن لغيره له شاهد من حديث عبد الرزاق في المصنف.
ما روي في كون رسول الله صلى الله عليه وسلم عقد للأنصار رايات
صفراء ولا يثبت من جهة الاسناد:
أخرج ابْنُ السَّكَنِ وأبو نعيم في معرفة الصحابة و إبراهيم
الحربي في غريب الحديث وابن قانع في معجم الصحابة وأبو موسى المديني في المعرفة والطبراني
في الكبير عن هود العصري قال سمعت جدي مزيدة العصري يقول : إنّ النبي صلى الله عليه
و سلم عقد رايات الأنصار فجعلهنّ صفراء.
إسناده فيه هود وثقه ابن حبان،وجهله ابن القطان،وله شاهد:
أخرجه أبو داود في سننه عَنْ سِمَاكٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ قَوْمِهِ
عَنْ آخَرَ مِنْهُمْ قَالَ: رَأَيْتُ رَايَةَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
صَفْرَاءَ.
إسناده ضعيف.
ما روي في كون رسول الله صلى الله عليه وسلم عقد راية حمراء
لبني سليم ولا يثبت من جهة الاسناد:
أخرج أبو نعيم في المعرفة وابن أبي عاصم والطبراني عن كُرْزِ
بْنِ أُسَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَّهُ عَقَدَ
رَايَةَ بَنِي سُلَيْمٍ حَمْرَاءَ.
اسناده ضعيف.
Hadits di keluarkan oleh Ibnu Asakir dari Zahir bin Muhammad, ie berkata :
Nama Rayah Nabi saw adalah Uqoob.
Hadits Hasan Li Ghoirihi (Maksudnya status hasan-nya tidak datang dari
sanad hadits itu sendiri, akan tetapi dengan hadits lain yang digabungkan
kepadanya) yaitu didukung oleh hadits Abdur Razaq didalam Mushnaf.
Hadits yang diriwayatkan didalam peristiwa Rasulullah saw saat membai’at
kaum Anshor Rayah-rayahnya berwarna Kuning dan tidak ditetapkan dari Arah
Sanadnya.
Hadits dikeluarkan oleh Imam Ibnu Sakin, Imam Abu Na’im didalam Ma’rifat As
Shohabah, dan juga oleh Imam Ibrahim Al Harbiy didalam Gharibul Hadits, serta
Imam Ibnu Qoni’ didalam Mu’jam As Shohabah, kemudian Imam Abu Musa Al Madani
didalam Al Ma’rifah, dan juga oleh Imam Tabrani didalam Al Kabiir dari Hud Al
Ushri, beliau berkata : Aku mendengar kakekku Mazidah Al Ushri berkata :
Sesungguhnya Nabi saw mengikat Rayah-rayahnya Kaum Anshor dan menjadikan
Rayah-rayahnya berwarna Kuning.
Sanad hadits tersebut didalamnya ada nama “Hud” dan Imam Ibnu Hibban
menilainya Tsiqoh (terpercaya), Dan Ibnu Qhothon menilainya Jahil (Tidak bisa
dipercaya), namun Ia mendukungnya.
Hadits dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud didalam Sunan-nya dari Simak dari
seorang lelaki kaumnya dan dari orang lain dari sebagiannya, beliau berkata :
Aku melihat Rayahnya Rasulullah saw berwarna Kuning.
Sanadnya Doif/ Lemah.
Hadits yang diriwayatkan didalam peristiwa Rasulullah saw, Rayah Nabi saw
ketika membai’at Bani Salim berwarna Merah, namun tidak ditetapkan dengan Arah
Sanadnya :
Hadits dikeluarkan oleh Imam Abu Na’im didalam Al Ma’rifah, juga Imam Ibnu
Abi Ashim serta Imam Tabrani dari Kurzi Bin Usamah dari Nabi saw : Sesungguhnya
Nabi saw mengikat Rayah Bani Sulim yang berwarna Merah.
Sanadnya Doif. (Hadits-hadits ini sanadnya Doif namun Matannya diakui).
Ada beberapa Point yang menjadi perhatian berkenaan Liwa dan Rayah ini :
1. Hadits-hadits yang meriwayatkan berkenaan Rayah dan Liwa tersebut rata-rata hadits Lemah/Dhoif.
2. Masing-masing hadits memiliki perbedaan yang sangat kontradisksi berkenaan bentuk dan warnanya.
3. Kalimat Tauhid yang tertulis pada Riwayat Rayah dan Liwa sangat Lemah (Wahin), apalagi berkenaan jenis Khat tulisannya yang tidak terdapat pada satu hadits pun yang meriwayatkannya.
Ada beberapa Point yang menjadi perhatian berkenaan Liwa dan Rayah ini :
1. Hadits-hadits yang meriwayatkan berkenaan Rayah dan Liwa tersebut rata-rata hadits Lemah/Dhoif.
2. Masing-masing hadits memiliki perbedaan yang sangat kontradisksi berkenaan bentuk dan warnanya.
3. Kalimat Tauhid yang tertulis pada Riwayat Rayah dan Liwa sangat Lemah (Wahin), apalagi berkenaan jenis Khat tulisannya yang tidak terdapat pada satu hadits pun yang meriwayatkannya.
Demikian untuk bahan pertimbangan agar bisa secara Adil memahami konteks
Rayah ini...
Wallahu A’lam.... semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan santun dan bersahaja, tidak boleh caci maki atau hujatan, gunakan argumen yang cerdas dan ilmiah