Diterjemahkan oleh : donnieluthfiyy
Sayyidil Habib Zein Bin Ibrahim Bin Smith berkata di dalam Kitabnya Syarhul
Ahadits Jibril :
Sabar adalah membentengi diri dari Tipudaya Hawa Nafsu, Dan memaksanya
untuk senantiasa melazimkan menjalankan Syari’at, di katakan didalam sebuah
Atsar :
إنكم لا تدركون ما تحبّون إلاّ بصبركم على ما تكرهون.
“ Sesungguhnya kalian semua tidak akan menemukan perkara yang
kalian sukai, kecuali dengan kesabaran kalian terhadap perkara yang kalian
benci “.
Dan sungguh di dalam Al Qur’an Allah swt telah menyebutkan berkenaan Sabar
sebanyak kurang lebih 70 tempat.
Dan diriwayatkan dalam sebuah Hadits :
الصبر نصف الإيمان, وما أعطي أحد عطاء خيرا له وأوسع من
الصبر.
“ Sabar adalah setengah dari Iman, dan adakah seseorang diberikan suatu pemberian yang
lebih baik dan lebih luas daripada sabar “.
Dan Sayyidina Ali KrW berkata :
الصبر من الإيمان بمنزلة الرأس من الجسد, ولا إيمان لمن لا
صبر له.
“ Sabar berasal dari Iman, dengan kedudukan bagaikan kepala dari Jasad, dan
tiadalah Iman bagi seseorang yang tidak memiliki kesabaran “.
Adapun sabar terbagi menjadi 3 bagian :
1.
الصبر على طاعة الله.
“ Sabar terhadap ketaatan kepada Allah swt “, yaitu melaksanakan ketaatan
kepada Allah seperti apa yang diperintahkan Allah swt dan dibarengi dengan
keikhlasan dan Hudlur (Hadirnya Hati kepada Allah swt).
2.
وصبر عن معصية الله
“ Sabar dari Maksiat kepada Allah “, yaitu dengan menjauhi Maksiat kepada
Allah swt, seperti (meninggalkan) perkara yang telah dilarang oleh Allah swt,
dengan rasa malu kepada Allah swt dan Takut akan SiksaNya.
Sangat menarik pada pembagian sabar yang kedua ini, karena saya anggap
sangat tepat di bahas dalam fenomena yang terjadi saat ini.
Sabar dari Maksiat Kepada Allah maksudnya adalah Meninggalkan perkara yang
dilarang oleh Allah swt, dan larangan Allah swt bukan saja hanya sebatas
Mencuri, Berjudi, Mabuk, berzina dan dosa-dosa besar lainnya, dalam hal ini
termasuk larangan Allah adalah :
- Allah tidak menyukai perkataan yang
buruk.
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا
مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
“ Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang
kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui “. (QS. Annisa : 148)
Rasulullah saw bersabda :
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلاَ اللَّعَّانِ وَلاَ الْفَاحِشِ
وَلاَ الْبَذِيءِ
“Seorang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela, suka
melaknat, suka berkata keji, dan suka berkata kotor.” (HR. at-Tirmidzi no.1977)
- Allah melarang berbuat Zalim atau aniaya
وَلا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ
وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim menyebabkan
kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan”.
( QS.huud:113 ).
ذَٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِۦ ثُمَّ بُغِىَ عَلَيْهِ لَيَنصُرَنَّهُ
ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ
Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang
pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (Al-Hajj 22:60)
ð Sehingga Jika kita mau
bersabar dengan perbuatan-perbuatan tersebut maka Allah swt yang akan menolong
kita, karena sesungguhnya pembelaan dan pembalasan kita tiadalah akan berarti
jika tanpa pertolongan Allah swt.
3.
وصبر على المصيبة
“ Sabar Terhadap Musibah “, yaitu dengan meninggalkan keluh kesah dan
mengadu kepada Makhluk sehingga Ia menolak musibah dengan kebagusan kemauannya
yang teguh.
Dan diriwayatkan dari Sayyidina Abbas ra, sesungguhnya sabar di dalam Al
Qur’an terdapat 3 derajat :
1.
الصبر على أداء الفرائض
“ Sabar terhadap menjalankan kefardluan “, baginya 300 Derajat.
2.
وصبر عن المحارم
“ Sabar dari perkara yang diharamkan “, baginya 600 Derajat.
3.
وصبر على المصاءب عند الصدمة الأُولى
“ Sabar terhadap Musibah yang menggoncang jiwanya lebih utama “, Baginya
900 Derajat,
Kemudian Allah berfirman :
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". mereka Itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk “. (Al Baqarah : 155 – 157).
Wallahu
A’lam... semoga bermanfaat...