Minggu, 29 Januari 2017
Menjadi Orang yang Baik, Merasa Baik dan Aib diri sendiri.
Kamis, 26 Januari 2017
Ahlul Haq Menurut Imam Syafi'i ra
قال الإمام الشافعي: "تتبع سهام العدو تعرف أهل الحق"
Imam Syafi'i ra berkata: " Ikutilah kemanah arah panah-panah musuhmu (diarahkan) maka engkau akan mengenali orang-orang yang benar (Haq).
إتبع سهام العدو ترشدك إلى الحق ، فتأملوا من إجتمع عليه الكافر والمنافق والمتأسلم والعميل والخائن لتعرف الحق وأهله
“ Ikutilah kemanah arah panah-panah musuhmu (diarahkan), maka engkau akan di pandu menuju perkara yang Haq. Maka kemudian berharaplah kalian kepada orang yang berkumpul diantara mereka, orang kafir, munafiq, Murtad, Agen Yahudi dan Nasrani serta pengkhianat untuk mengenali perkara Haq dan orang-orangnya. “
Rabu, 25 Januari 2017
Belajar Menyikapi perbedaan Dari Kyai-Kyai NU...
Rabu, 18 Januari 2017
Sifat Jihad Melawan orang-orang Kafir dan kepada orang-orang Munafiq.
Perbedaan Sifat Jihad Melawan orang-orang Kafir Harbi dan kepada orang-orang Munafiq.
Silahkan dibaca agar jangan salah dalam menyikapi seruan Jihad...
Bagamana seharusnya Jihad melawan orang-orang Kafir Harbi.??
Dan bagaimana caranya Jihad kepada orang-orang Munafiq (Muslim yang berpaling dari perintah dan kewajiban)???
Jika saudaramu adalah seorang Muslim-Munafiq maka cara jihadnya pun berbeda dengan melawan Musuh-musuh kafir Harbi (Kafir yang memerangi).
Mohon dibaca dengan tuntas....
Oleh : Almarwiyy
Berkenaan dengan Surat At Taubah Ayat 73.
Jihad Dilihat dari beberapa tafsir :
1. Tafsir Baghowi
قوله تعالى: "يا أيها النبي جاهد الكفار": بالسيف والقتل، "والمنافقين"، واختلفوا في صفة جهاد المنافقين، قال ابن/ مسعود: بيده فإن لم يستطع فبلسانه وإن لم يستطع فبقلبه، وقال: لا تلق المنافقين إلا بوجه مكفهر. وقال ابن عباس: باللسان وترك الرفق. وقال الضحاك: بتغليط الكلام. وقال الحسن وقتادة: بإقامة الحدود عليهم. "واغلظ عليهم ومأواهم" في الآخرة، "جهنم وبئس المصير". قال عطاء: نسخت هذه الآية كل شيء من العفو والصفح.
Allah SWT berfirman : “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir “ Yakni dengan pedang dan perang, “dan orang-orang munafiq “, terdapat perbedaan pendapat dikalangan Ulama dalam mensifati jihad melawan orang-orang munafiq, Telah berkata Ibnu Mas’ud : Dengan kekuasaan, maka jika tidak mampu kemudian dengan lisannya, maka jika masih tidak mampu kemudian dengan hatinya, dan beliau telah berkata : “ tidaklah kalian bertemu dengan orang-orang munafiq kecuali dengan (menampakkan) wajah merengut (Menunjukan ketidak sukaan) – {maksudnya jangan memukul mereka, tetapi cukup tunjukan wajah ketidak sukaan kepada mereka karena orang-orang munafiq pada hakikatnya mereka adalah Muslim}. Dan telah berkata ibnu Abbas ra : (Jihad melawan orang-orang munafiq adalah ) dengan lisan dan meninggalkan pertemanan atau berlaku ramah. Imam Dhohaq berkata : dengan perkataan yang menyalahkan (Perilaku orang-orang munafiq). Imam Hasan dan Imam Qothadah berkata : “ Dengan membuat batas-batas hukum atas mereka (Orang-orang munafiq). dan bersikap tegaslah terhadap mereka. Tempat mereka “di akhirat” ialah jahannam Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya”. Berkata Imam Atho : Ayat ini disalin pada tiap-tiap sesuatu dengan mengampuni dan memaafkan.
Ket : Dalam Tafsir Ibnu Katsir pun sama mengutip pendapat para Imam yang disebutkan diatas.
2. Tafsir Abi Hatim Ar Razi di Beberapa kutipan hadits yang menjelaskan Jihad kepada Orang-orang munafiq, isi dalam Tafsir Ar Razi, sbb :
10614- حَدَّثَنَـا أَبِي، ثنـا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ، أَنْبَأَ زِيَادُ بْنُ الرَّبِيعِ الْحُمَيْدِيُّ، عَنْ حَوْشَبٍ، عَنِ الْحَسَنِ، فِي قَوْلِهِ: ﴿جَاهَدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ﴾ قَالَ:"الْمُنَافِقِينَ بِالْحُدُودِ"وَرُوِيَ عَنْ قَتَادَةَ: مِثْلُهُ
Telah menceritakan Ayahku, telah menceritakan Nashr Bin Ali, telah mengabarkan Ziyad Bin Robi’ Al Humaidi, dari Imam Hawasab, dari Imam Hasan berkenaan Firman Allah SWT : (berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq) berkata Imam hasan : “ (Jihad Melawan) orang-orang munafiq dengan hukum-hukum (Batasan)” dan diriwayatkan dari Imam Qatadah : Seperti itu juga.
10615- حَدَّثَنَـا أَبِي، ثنـا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّشْتَكِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي جَعْفَرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ الرَّبِيعِ، قَوْلُهُ: ﴿يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ﴾ قَالَ:"جِهَادُ الْمُنَافِقِينَ: أَلا تَظْهَرَ مِنْهُمْ مَعْصِيَةٌ إِلا أُطْفِيَتْ، وَلا حَدًّا إِلا أُقِيمَ".قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَالْمُنَافِقِينَ﴾ وَالْوَجْهُ الثَّانِي
Telah menderitakan ayahku, telah menceritakan Ahmad bin Abdurrahman Ad Dastiki, telah menceritakan Abdullah Bin Abi Ja’far, dari Ayahnya, dari Robi’ berkenaan firman Allah SWT : (berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq) berkata Imam Robi’ : “ Jihad melawan orang-orang munafiq : Selagi tidak tampak (Terang-terangan) dari mereka maksiyat kecuali diketahui, dan tidak ada hukuman kecuali di jatuhkan (hukumannya - melalui hakim negeri).
10616- حَدَّثَنَا أَبِي، ثنا أَبُو صَالِحٍ، ثنا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: ﴿جَاهَدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ﴾"فَأَمَرَهُ بِجِهَادِ الْمُنَافِقِينَ بِاللِّسَانِ".
Telah menceritakan Ayahku, telah menceritakan Abu Sholih, telah menceritakan Mu’awiyyah Bin Sholih, dari Ali Bin Abi Tholhah, dari Ibnu Abbas ra : (berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq) , Maka Allah memerintahkan “Jihad melawan orang-orang munafiq dengan Lisan”.
10617- حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الأَشَجُّ، ثنا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ جُوَيْبِرٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ: ﴿جَاهَدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ﴾ قَالَ:"جَاهَدِ الْمُنَافِقِينَ بِالْقَوْلِ"وَرُوِيَ عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ، وَالرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ: مِثْلُهُ
Telah menceritakan Abu Sa’id Al Asyaj, telah menceritakan Abu Mu’awiyah dari Imam Juwaibir : (berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq) beliau berkata : “ Berjihad melawan orang-orang munafiq dengan Ucapan” dan diriwayatkan dari Imam Muqotil Bin Hayyan dari Robi’ Bin Anas : Seperti itu juga._________________Wahai saudaraku, Jangan lah mengada-ada perkara Agama yang tidak diajarkan oleh Rasulullah saw dan para Ulama As Sholihin...
عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. [رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ]
“Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini, yang bukan (berasal) darinya (Agama itu sendiri), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (Amal) yang tiada atas amal tersebut adalah dari urusan (agama) kami, maka dia tertolak”
Wallahu A'lam, semoha bermanfa'at....
Jumat, 13 Januari 2017
Belajar dari Sejarah karena Al Quran pun kebanyakan isinya adalah sejarah.
Rabu, 04 Januari 2017
Konsep-konsep Agama Samawi
Nama Agama Nasrani berasal dari nama kaumnya yang dinamakan kaum Nasrani, kaum Nasrani adalah kaum pengikut dari Nabi Isa AS, mereka berasal dari Najran yang merupakan Wilayah Arab, namun kaum Nasrani mendapatkan Ajaran Nabi Isa AS tidak secara langsung tetapi dari seorang pengikutnya yang bernama Faimayun, Faimayun ini adalah seorang yang menjalankan kegiatan Agamanya sama persis dengan ajaran Nabi ISA AS dan apa yang kelak di sampaikan juga oleh Baginda Nabi Muhammad SAW, melaksanakan Shalat dan Puasa serta bermunajat di malam hari.
Nama Agama Yahudi diambilkan dari nama Kaumnya yaitu Yahudi yang merupakan keturunan salah satu cabang Ras semitik kuno yang berbahasa Ibrani, mereka adalah Pengikut Nabi Ibrahim AS. Kaum yahudi adalah keturunan dari Putra Nabi Ibrahim AS yakni Nabi Ishak AS dan Cucu Nabi Ibrahim yakni Nabi Ya’kub AS yang kemudian namanya diubah menjadi Israel (Bani Israel). Kaum Yahudi adalah kaum yang sangat fanatik dengan RAS nya, sehingga ketika Nabi Musa AS di utus dari bani Israil beliau mendapat tempat yang amat di muliakan dan di hormati oleh kaum Yahudi.
Nama agama hindu diambilkan dari sebutan orang-orang gurun/persia untuk menyebut masyarakat yang mendiami lembah sungai Sindu, mereka yang mendiami lembah sungai Sindu tersebut dinamakan orang-orang Hindu, dan ditempat tersebut mereka memiliki banyak kepercayaan yang berbeda, sehingga Hindu pada awalnya adalah nama panggilan suatu masyarakat yang bertempat di lembah sungai Sindu, sehingga kemudian datanglah Bangsa Arya masuk ke tempat tersebut dan mebawa ajaran dari Kitab-kitab Weda, sehingga disebutlah ajaran tersebut sebagai Agama Hindu (Agamanya orang-orang Hindu) *** > Bangsa arya ini adalah Bangsa Kuno mereka adalah bangsa pengembara.
Nama Agama Budha berasal dari nama seorang pencetusnya yang dianggap perantara Tuhan yakni Sidharta Ghautama, agama ini lahir pada Abad ke-6 SM di Nepal, Agama Budha muncul atas reaksi perkembangan Agama Hindu pada saat itu, yang kemudian penyebaran agama budha berkembang begitu pesat mengalahkan perkembangan Agama Hindu.
Agama Islam adalah salah satu agama yang memang memiliki nama Islam langsung dari Penciptanya Allah SWT, dan mulai di perkenalkan nama agamanya pada saat Baginda Nabi Muhammad SAW di utus di Wilayah Arab. Ajaran Agama Islam telah diajarkan oleh Allah SWT sejak diciptakannya Nabi Adam AS, hanya saja hak atas nama islam itu sendiri kelak diberikan kepada cucunya yang merupakan penutup para Nabi dan Rasul serta penyempurna dari Agama Islam. Sehingga Seluruh para Nabi dan Rasul mereka semua mengajarkan dan mengamalkan Agama Islam, hanya saja memang belum diberikan nama Islam, karena nama itu diberikan setelah sempurnanya ajaran Agama Islam tersebut yang di bawa oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
Terkadang jika kita perhatikan konsep keagamaan pada agama selain Islam faktanya ada beberapa kesamaan, karena memang konsep Agama Islam telah diperkenalkan oleh Para Nabi sebelumnya, namun karena seiring waktu perkembangannya berjalan ada hal-hal dalam ajaran Islam yang ditambah-tambahi bahkan di rubah sehingga muncullah konsep-konsep agama yang di klaim oleh kaum-kaum atau bangsa-bangsa tertentu. Perubahan dan penambahan itu bisa saja terjadi karena pengaruh dari faktor Politik, Sosial dan budaya yang mengakibatkan perubahan secara totalitas, karena lamanya waktu tahap demi tahap turunnya para nabi untuk terus menyempurnakan Ajaran Agama Islam, sehingga dahaganya manusia pada saat itu akan keberadaan tuhan membuat mereka membuat Konsep sendiri akan ketuhanan yang di dambakannya.
Mungkin saja hal ini sedang terjadi juga di zaman akhir ini....
Wallahu a’lam...
Mohon kritik dan saran...
Silahkan jika ingin menambahi...