*Hakikat Para Awliya Allah swt
pembawa Panji-panji Kebenaran yang Hakiki.*
Oleh : donnieluthfiyy
Kebenaran di zaman akhir ini
adalah kebenaran yang Fatamorgana, sangat sulit membedakan mana yang nyata dan
mana yang semu, kita tidak pernah tahu bagaimana karakter seseorang yang mempelajari
dengan membaca dan mentakwil Al Qur’an dan Hadits menurut pemahamannya serta
keinginannya, yang telah dipengaruhi oleh doktrin tertentu tanpa sanad dan
sumber doktrin yang jelas, sedangkan apakah ada jaminan bahwasannya ia adalah
orang-orang yang diberikan kewenangan Allah swt untuk melihat kebenaran
tersebut, dengan dibersihkannya hati dan akalnya dari perkara-perkara hina dan
penyakit-penyakit ruhaninya oleh Allah swt ?, dan bahwasannya setiap manusia
memiliki sakit kejiwaan pada dirinya, yang jika ia tidak menyadarinya maka
bertambah parahlah sakitnya itu.
sebuah tulisan bisa saja di
maknai dengan makna yang berbeda2 sebagaimana cara pandang atau interpretasi orang
yang membacanya yang disesuaikan dengan karakter yang dimilikinya. Inilah juga
kenapa terjadi perbedaan dalam Agama padahal sama2 merujuk kepada Al Qur’an dan
Hadits2 Shahih ?
Al Qur’an adalah Kalam Qodim dan
berlaku sebagai pegangan manusia dalam hidupnya. Oleh sebab itu Allah swt
memberi solusi bagi hambanya dalam mencari kebenaran, dan kepada siapa
kebenaran itu ia titipkan serta memberi kewenangan untuk membimbing manusia
kepada kebenaran yang hakiki tersebut.
Dalam Kajian Tafsir Baghawi.
Allah swt berfirman dalam Surat
Yunus ayat 62 – 63 ;
قوله
تعالى: "ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون" واختلفوا فيمن يستحق
هذا الاسم. قال بعضهم: هم الذين ذكرهم الله تعالى فقال:
Firman Allah swt : *” Ingatlah,
sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati “*, Terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama
berkenaan siapakah yang meng-hak-i nama tersebut (Awliya). Sebagian dari mereka
berpendapat : Mereka adalah orang-orang yang telah disebutkan Allah swt, Ia
berfirman :
"الذين آمنوا وكانوا
يتقون"، وقال قوم: هم المتحابون في الله عز وجل. أخبرنا أحمد بن عبد الله الصالحي،
أخبرنا أبو الحسن علي بن محمد بن بشران، أخبرنا إسماعيل بن محمد الصفار، حدثنا أحمد
بن منصور الرمادي، حدثنا عبد الرزاق أخبرنا معمر عن ابن أبي حسين عن شهر بن حوشب، عن
أبي مالك الأشعري رضي الله عنه قال: كنت عند النبي صلى الله عليه وسلم فقال:
"إن لله عبادا ليسوا بأنبياء ولا شهداء يغبطهم النبيون والشهداء لقربهم ومقعدهم
من الله يوم القيامة، قال: وفي ناحية القوم أعرابي فجثا على ركبتيه ورمى بيديه ثم قال:
حدثنا يا رسول الله عنهم من هم؟ قال: فرأيت في وجه النبي صلى الله عليه وسلم البشر،
فقال: هم عباد من عباد الله من بلدان شتى وقبائل، لم يكن بينهم أرحام يتواصلون بها،
ولا دنيا يتباذلون بها، يتحابون بروح الله، يجعل الله وجوههم نورا، ويجعل لهم منابر
من لؤلؤ قدام الرحمن، يفزع الناس ولا يفزعون، ويخاف الناس ولا يخافون". ورواه
عبد الله بن المبارك عن عبد الحميد بن بهرام قال: حدثنا شهر بن حوشب، حدثني عبد الرحمن
بن غنم عن أبي مالك الأشعري، عن النبي صلى الله عليه وسلم" سئل! من أولياء الله؟
فقال: الذين إذا رؤوا ذكر الله". ويروى عن النبي صلى الله عليه وسلم: "قال
الله تعالى: إن أوليائي من عبادي الذين يذكرون بذكري وأذكر بذكرهم".
*” (Yaitu) orang-orang yang
beriman dan mereka selalu bertakwa ”*, Suatu Kaum telah berkata : Mereka adalah
orang-orang yang mencintai didalam kridloan Allah swt. Telah mengabarkan kepada
kami Ahmad Bin Abdillah Ash Sholahi, Telah mengabarkan kepada kami Abul Hasan
Ali Bin Muhammad Bin Busyron, Telah mengabarkan kepada kami Ismail Bin Muhammad
Ash Shofar, Telah Menceritakan kepada kami Ahmad Bin Manshur Ar Romadi, Telah Menceritakan
kepada kami Abdur Rozaq Telah mengabarkan kepada kami Mu’ammar dari Ibnu Abi
Husain dari Sahr Bin Hawasyib, dari Abu Malik Al Asy’ari ra, ia berkata : Adalah
aku berada di samping Rasulullah saw, maka Rasulullah saw bersabda : *”
Sesungguhnya Allah swt memiliki para Hamba, mereka bukanlah para Nabi dan juga
bukan para Syuhada, namun Para Nabi dan Para Syuhada menginginkan keadaan
seperti Dia (Para Hamba Allah tersebut) Karena kedekatannya serta kedudukannya
disisi Allah swt kelak di hari kiamat, selanjutnya Abu Malik Al Asy’ari
bertanya : Dari segi Kaum apakah mereka adalah sebangsa Arab ? kemudian Nabi
saw berlutut dengan kedua lututnya dan meletakan kedua tangannya, selanjutnya Abu
Malik Al Asy’ari bertanya : Ceritakanlah kepada kami Wahai Rasulullah saw
tentang mereka, siapakah mereka ?, dan Abu Malik Al Asy’ari berkata : Aku
melihat pada Wajah Rasulullah saw ekspresi kebahagiaan, Maka Nabi saw bersabda
: Mereka adalah para Hamba dari beberapa Hamba Allah swt yang berasal dari
negeri yang memiliki musim dingin dan Kabilah-kabilah (suku-suku), Tiada
ditemukan diantara mereka hubungan persaudaraan, dan bukanlah dunia yang saling
mereka dermakan/upayakan, mereka mencintai dengan sebab Rahmat Allah swt, Allah
swt menjadikan pada wajah mereka cahaya, Dan Allah swt menjadikan mimbar-mimbar
bagi mereka yang terbuat dari Mutiara Qidamur Rohman, Ketika manusia semuanya
merasa takut maka mereka tidaklah merasa takut, dan ketika semua manusia merasa
khawatir maka mereka tidaklah merasa khawatir “*. Dan telah diriwayatkan oleh
Abdullah Bin Mubarok dari Abdul Hamid Bin Bahram, Ia berkata : Telah
mengabarkan kepada kami Syahr Bin Hawasyib, Telah menceritakan kepadaku
Abdurrahman Bin Ghanam dari Abu Malik Al Asy’ari, dari Baginda Nabi saw *” Nabi
saw ditanya ! Siapakah Awliya Allah itu ? Maka Nabi saw bersabda : Mereka
adalah orang-orang yang jika melihat mereka membuat hati Berdzikir (Ingat)
Kepada Allah swt “*. Dan diriwayatkan dari Nabi saw : *” Allah swt berfirman :
Sesungguhnya Para Wali-Ku dari para Hamba-Ku adalah mereka yang berdzikir
dengan mengingat-Ku dan Akupun membalas berdzikir dengan mengingat mereka “.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwasannya Para Awliya Allah swt yang membawa kebenaran disisi Allah swt
memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
1.
Mereka senantiasa menjaga
hubungan persaudaraan dengan siapapun walaupun bukan sebagai kerabat atau
saudara kandung.
2.
Dan mereka tidak saling
memberikan dunia serta bukanlah para pemburu dunia, baik harta, tahta maupun
wanita.
3.
Mereka tidak pernah merasa
Takut atas apa yang akan terjadi dan tidak merasa khawatir dengan apa yang
telah terjadi, hatinya tenang dan tentram bersama Allah swt karena keyakinan
kuat mereka terhadap ketetapan dan Takdir Allah swt.
4.
Ketika melihat mereka
membuat hati kita ingat kepada Allah swt dan membuat akal dan fikiran menjadi
tentram.
5.
Mereka orang-orang yang
senantiasa berdzikir kepada Allah swt.
Allah
swt berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
" Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang “.
(Al Ahzab 41-42).
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ
اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ
“ (yaitu) orang-orang yang berdzikir kepada Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring “. (Ali Imran 191)
*_Dan tahukan anda Kesemua tanda-tanda ini ada pada para
Ulama dan Salik Ahli Thoriqoh._*
Wallahu A’lam.... semoga ada manfa’atnya...